Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Nyatakan Kelompok Afiliasi ISIS sebagai 'Sekte Palsu', Larang Warga Afghanistan Terlibat

Kompas.com - 04/07/2022, 20:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

KABUL, KOMPAS.com - Taliban menyatakan afiliasi ISIS (ISIS-K) sebagai “sekte palsu”, dan melarang warga Afghanistan untuk terlibat dengannya.

“Kami menyerukan kepada bangsa bahwa fenomena kelompok penghasut seperti ISIS-K tidak diizinkan mulai sekarang. Itu adalah sekte palsu yang menyebarkan kebohongan di negara Islam kami. Dilarang memberikan bantuan atau terlibat apa pun dengan mereka,” kata Taliban dalam sebuah resolusinya sebagaimana dilansir CNN pada Minggu (3/7/2022).

Baca juga: Gelar Pertemuan Akbar, Taliban Ungkap Uneg-uneg pada Dunia Internasional

Resolusi itu menyusul konferensi tiga hari para pemimpin agama dan sesepuh di Kabul, menurut kantor berita pemerintah Afghanistan, Bakthar.

ISIS-K (k singkatan dari Khorasan, nama wilayah bersejarah yang meliputi bagian Afghanistan modern dan Pakisan) telah beroperasi di Afghanistan selama beberapa tahun terakhir.

Ini adalah cabang dari kelompok teroris ISIS menurut Wilson Center, sebuah forum kebijakan non-partisan.

Kelompok afiliasi ISIS tersebut telah melakukan banyak serangan terhadap warga sipil Afghanistan, dan dianggap bertanggung jawab atas ribuan kematian sejak pembentukannya pada 2015.

Resolusi Taliban mengatakan bahwa Afghanistan mengikuti sistem pemerintahan Islam dan bahwa “oposisi bersenjata terhadap sistem ini dianggap pemberontakan dan hasutan.”

Pengumuman dari Taliban menambahkan bahwa “segala jenis penentangan terhadap sistem pemerintahan Islam ini, yang bertentangan dengan Syariah Islam dan kepentingan nasional, adalah tindakan menghasut dan ilegal.”

Baca juga: AS Buru Pemimpin ISIS-K, Imbalan Rp 143 Miliar bagi yang Punya Info

Baca juga: Afghanistan Tambah Suram, Kehadiran ISIS-K Semakin Berkembang

Baca juga: Taliban Vs IS Khorasan

Hubungan antara ISIS-K dan kelompok induknya ISIS tidak sepenuhnya jelas. Afiliasi berbagi ideologi dan taktik, tetapi kedalaman hubungan mereka berkaitan dengan organisasi dan komando dan kontrol tidak pernah sepenuhnya terungkap.

Pejabat intelijen AS sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa keanggotaan ISIS-K termasuk "sejumlah kecil ekstremis veteran dari Suriah dan pejuang teroris asing lainnya".

Lebih lanjut dilaporkan bahwa AS telah mengidentifikasi 10 hingga 15 operasi utama mereka di Afghanistan.

Anggota paling awal termasuk militan Pakistan yang muncul di provinsi Nangarhar Afghanistan sekitar satu dekade lalu. Banyak dari mereka telah meninggalkan Pakistan dan membelot dari kelompok teror lain, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).

Analis kontra-terorisme tahun lalu memperkirakan kekuatannya sekitar 1.500-2.000, tetapi jumlah itu mungkin telah bertambah.

Dalam resolusinya pada Sabtu (2/7/2022), Taliban juga berjanji setia kepada Mawlawi Haibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi kelompok yang tertutup itu, yang disebutnya sebagai “pemimpin rakyat”.

Baca juga: Taliban: AS Rintangan Terbesar Pengakuan Diplomatik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Putin Maju Lagi ke Pilpres Rusia pada Maret 2024

Putin Maju Lagi ke Pilpres Rusia pada Maret 2024

Global
AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Global
[POPULER GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Usia 12 Tahun Dijual Rp 140.000

[POPULER GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Usia 12 Tahun Dijual Rp 140.000

Global
Awalnya Gugat Wanita karena Menolak Cintanya, Pria Ini Malah Dilaporkan Balik karena Jual MacBook Palsu

Awalnya Gugat Wanita karena Menolak Cintanya, Pria Ini Malah Dilaporkan Balik karena Jual MacBook Palsu

Global
Pemuda Ini Kesal Cuma Diberi Selamat, Sebelumnya Habiskan Rp 3,3 Juta Saat Pacar yang Ultah

Pemuda Ini Kesal Cuma Diberi Selamat, Sebelumnya Habiskan Rp 3,3 Juta Saat Pacar yang Ultah

Global
Wanita AS Kecanduan Ngemil Bedak Bayi, Konsumsi Satu Wadah Setiap Hari

Wanita AS Kecanduan Ngemil Bedak Bayi, Konsumsi Satu Wadah Setiap Hari

Global
Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Global
Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Global
Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Global
Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Global
Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Global
600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

Global
Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Global
Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Global
Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com