Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Anggota, Kenapa Rusia Tidak Masuk G7?

Kompas.com - 28/06/2022, 22:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Negara-negara kekuatan ekonomi utama dunia akan berkumpul dalam KTT G7 di Pegunungan Alpen Bavaria akhir pekan ini, tanpa absennya Rusia yang sebelumnya sempat masuk dalam aliansi tetap menjadi sorotan.

Negara yang tengah terlibat perang dengan tetangganya Ukraina itu sudah tidak lagi menjadi anggota aliansi dalam beberapa tahun terakhir, apa penyebabnya?

Baca juga: G7 dan PBB Keluarkan Kecaman atas Serangan Rusia ke Mal Kremenchuk: Barbar dan Mengerikan

Sebagai salah satu negara yang diperhitungkan turut mendominasi ekonomi dunia, Rusia adalah anggota "G8" hingga 2014.

Tetapi “Negara Beruang Putih” dikeluarkan dari grup ekslusif itu sebagai tanggapan atas pencaplokannya Krimea, bagian dari Ukraina.

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat mengatakan bahwa ia berencana untuk mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke pertemuan puncak yang dijadwalkan pada 10-12 Juni 2020, di Camp David di AS.

Wacana itu memicu kemarahan Inggris dan Kanada, yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mendukung penerimaan kembali Moskwa.

KTT G7 itu faktanya harus dibatalkan karena pandemi Covid-19.

G7 melihat dirinya sebagai negara-negara yang berkomitmen untuk demokrasi, hak asasi manusia dan supremasi hukum, serta kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Rusia Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Bangkrut Juga seperti Sri Lanka?

Dalam penolakannya saat itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada konferensi pers bahwa Rusia "terus-menerus tidak menghormati dan melanggar aturan dan norma internasional", dan itulah alasan mengapa Rusia tetap keluar dari G7.

Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris akan memveto setiap proposal agar Rusia bergabung kembali dengan kelompok itu.

Jerman adalah tuan rumah KTT tahun ini, yang berlangsung antara 26 Juni dan 28 Juni di Schloss Elmau, sebuah hotel bintang lima dan kastil di dekat perbatasan Austria, sekitar 62 mil selatan Munich dan terletak di Pegunungan Alpen.

KTT G7 terakhir diselenggarakan di sana pada 2015.

Menanggapi reformasi ekonomi dan politik yang dilakukan di bawah mantan presiden Rusia Boris Yeltsin, Rusia bergabung dengan kelompok tersebut pada 1997, mengubah G7 menjadi G8.

Baca juga: Rusia Singgung Kemungkinan Perang Dunia 3, Peringatkan NATO

Rusia menjadi tuan rumah KTT G8 ke-32 di Istana Konstantinus di St Petersburg pada Juli 2006.

Ada juga seruan agar Rusia dilarang dari forum ekonomi G20, sekelompok negara kaya dan berkembang. Seruan itu salah satunya datang dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Forum Ekonomi G20 sedang berjuang untuk menyatukan anggotanya atas tanggapan terhadap perang Ukraina dan beberapa negara, termasuk AS, telah mengancam akan memboikot beberapa pertemuan karena kehadiran Rusia.

Alhasil, Presiden Indonesia dan Ketua G20 Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina pada hari-hari setelah KTT G7 dalam misi untuk mempromosikan perdamaian dan mendorong upaya meringankan beban krisis pangan global, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah.

Pada April, Jokowi sudah mengundang Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke KTT G20 di Bali pada November 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com