Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Runtuhnya Ekonomi Lebanon dan Sri Lanka, Salah Siapa?

Kompas.com - 24/06/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Di Sri Lanka, keluarga Rajapaksa telah memonopoli politik di negara kepulauan itu selama beberapa dekade.

Bahkan sekarang, Presiden Gotabaya Rajapaksa masih memegang kekuasaan, meskipun dinasti keluarga di sekitarnya telah runtuh di tengah protes sejak April.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Parlemen Batalkan Rapat Seminggu demi Hemat Bensin

Para ahli mengatakan krisis saat ini di kedua negara adalah akibat mereka sendiri, termasuk tingkat utang luar negeri yang tinggi dan sedikit investasi dalam pembangunan.

Selain itu, kedua negara telah berulang kali mengalami ketidakstabilan dan serangan teroris yang menjungkirbalikkan pariwisata, andalan ekonomi mereka.

Di Sri Lanka, bom bunuh diri Paskah di gereja dan hotel menewaskan lebih dari 260 orang pada 2019.

Lebanon telah menderita akibat perang saudara tetangga Suriah, yang membanjiri negara berpenduduk 5 juta dengan sekitar 1 juta pengungsi.

Kedua perekonomian kemudian kembali terpukul dengan dimulainya pandemi virus corona.

Baca juga: Perdana Menteri Sri Lanka: Ekonomi Kita Benar-benar Runtuh

Krisis Lebanon dimulai pada akhir 2019, setelah pemerintah mengumumkan pajak baru yang diusulkan, termasuk biaya bulanan 6 dollar AS untuk menggunakan panggilan suara Whatsapp.

Langkah-langkah itu memicu kemarahan yang lama membara terhadap kelas penguasa dan protes massa selama berbulan-bulan.

Kontrol modal yang tidak teratur diberlakukan, memotong orang dari tabungan mereka karena mata uang mulai berputar.

Di Sri Lanka, dengan ekonomi yang masih rapuh setelah pemboman Paskah 2019, Gotabaya mendorong pemotongan pajak terbesar dalam sejarah negara itu.

Baca juga: Krisis Sri Lanka: Kegagalan Manajemen dan Tata Kelola Keuangan

Itu memicu reaksi cepat, dengan kreditur menurunkan peringkat negara, menghalanginya untuk meminjam lebih banyak uang karena cadangan devisa menukik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com