Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Pengaruh China, Pejabat Ini Minta AS Lebih Terlibat dengan Pasifik

Kompas.com - 24/06/2022, 13:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Koordinator Gedung Putih untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell berharap ada lebih banyak pejabat tinggi AS yang mengunjungi negara-negara kepulauan Pasifik.

Hal itu bertujuan agar Washington meningkatkan keterlibatannya untuk melawan China di kawasan yang penting secara strategis tersebut.

Campbell mengatakan, AS membutuhkan lebih banyak fasilitas diplomatik di seluruh kawasan Pasifik, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Efek Samping Ambisi China di Indo-Pasifik

Dia menmabahkan, AS juga perlu lebih banyak menjalin kontak dengan negara-negara kepulauan Pasifik yang terkadang mendapat perhatian yang lebih sedikit.

China sendiri tengah berusaha meningkatkan hubungan ekonomi dan militer dengan negara-negara kepulauan Pasifik yang haus akan investasi asing.

Pemerintahan Biden lantas berjanji untuk memberikan lebih banyak sumber daya ke Indo-Pasifik untuk meredam pengaruh China.

Pengaruh Beijing yang berkembang di Pasifik menjadi semakin disorot ketika menjalin pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon tahun ini.

Baca juga: China Tuding AS Coba Membajak Negara-negara Asia-Pasifik untuk Melawan Beijing

Langkah tersebut memicu kekhawatiran di Australia, Selandia Baru, dan AS.

“Kedaulatan adalah pusat dalam hal bagaimana kita melihat Pasifik secara keseluruhan. Setiap inisiatif yang berkompromi atau mempertanyakan kedaulatan itu, saya pikir kita akan khawatir,” kata Campbell, tanpa merujuk ke China.

Pemerintah AS mengatakan, pihaknya akan mempercepat pembukaan kedutaan di Kepulauan Solomon, diumumkan awal tahun ini ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengunjungi Fiji.

Campbell berujar, dia membayangkan Fiji akan menjadi salah satu "pusat" keterlibatan AS.

Baca juga: Misteri Jalan Setapak Kuno yang Menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik

“Mantra kami tidak akan berarti apa-apa di Pasifik tanpa Pasifik. Kami tidak menganggap remeh ikatan ini,” papar Campbell.

Dia mengakui persepsi bahwa Washington tidak selalu cukup memperhitungkan kebutuhan penduduk kepulauan Pasifik.

Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ilmiah, Kelautan, dan Lingkungan Internasional Monica Medina berujar, kepulauan Pasifik sangat membutuhkan bantuan termasuk mengatasi perubahan iklim dan melawan penangkapan ikan ilegal.

Baca juga: Pria Jepang Ini Jadi Orang Tertua yang Berlayar Sendirian di Samudra Pasifik

“Kami tahu kami memiliki banyak, banyak, lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” ujar Medina.

Duta Besar Fiji untuk PBB Satyendra Prasad berujar dalam acara CSIS bahwa kepulauan Pasifik membutuhkan "prediktabilitas yang kuat" dan tidak ada stop-start dalam hubungan dengan Washington.

“Orang-orang Pasifik dan pemerintah mereka akan menyambut kemitraan yang langgeng dengan AS yang ada untuk jangka panjang,” tutur Prasad.

Baca juga: Quad Luncurkan Rencana Pengawasan Maritim “Anti-China” di Indo-Pasifik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com