Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-112 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Hancurkan Stasiun Kereta Api Tempat Pengiriman Senjata Barat, Gas ke Eropa Terus Dipangkas

Kompas.com - 16/06/2022, 06:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-112, dengan biaya manusia dari perang tercatat merenggut hidup hampir dua pertiga anak-anak di Ukraina.

Pejabat PBB pun menyebut perang itu sebagai "krisis hak-hak anak". Ukraina mengatakan 313 anak telah tewas dan 579 terluka di tengah perang.

Sementara Direktur Eropa dan Asia Tengah untuk UNICEF mengatakan jumlah sekolah yang rusak kemungkinan mencapai ribuan, dan hanya sekitar 25 persen sekolah di Ukraina yang beroperasi.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rangkuman Serangan Rusia ke Ukraina | Warga Singapura Bantu Kumpulkan Ratusan Telur Jatuh

Pertempuran untuk Severodonetsk Luhansk sekarang menjadi pertarungan terbesar di Ukraina, dengan para pembelanya mencoba untuk mengusir serangan gencar Rusia di kota-kota kembar di timur.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan gudang amunisi untuk senjata yang ditransfer oleh NATO, serta senjata dan peralatan militer yang dikirim dari AS dan negara-negara Eropa di beberapa stasiun kereta api.

Akan tetapi, Rusia melarang wartawan Inggris, termasuk koresponden dari Guardian, dan tokoh industri pertahanan memasuki negara itu.

Kremlin menyebutnya sebagai tanggapan terhadap sanksi barat, dan tekanan pada outlet media yang dikelola negara di luar negeri.

Berikut peristiwa penting yang berhasil dihimpun dalam rangkuman hari ke-112 serangan Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-111 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan di Severodonetsk Diminta Menyerah, Pengiriman Gandum Akhirnya Berhasil

AS memberi Ukraina 1 miliar dollar lebih banyak senjata

Presiden AS Joe Biden mengumumkan sokongan senjata dan amunisi baru senilai 1 miliar dollar AS untuk Ukraina, setelah menegaskan kembali dukungan Washington untuk Kyiv melawan invasi Rusia dalam panggilan telepon dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Paket itu mencakup lebih banyak artileri, sistem pertahanan anti-kapal pesisir dan amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih yang sudah digunakan Ukraina.

Dia membuat pengumumannya setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mendesak sekutu untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina. Kyiv mengatakan negara itu kalah senjata dan meminta sekutu Barat untuk bantuan militer yang lebih besar.

"Kami tidak boleh menyerah dan kami tidak boleh kehilangan tenaga. Taruhannya terlalu tinggi. Ukraina menghadapi momen penting di medan perang," kata Austin pada pertemuan di Brussel dengan sekitar 50 negara mendukung Ukraina.

Baca juga: Sekjen NATO Desak Negara Barat Pasok Lebih Banyak Senjata Berat untuk Ukraina

Xi meyakinkan Rusia akan dukungan China 

Presiden China Xi Jinping meyakinkan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin tentang dukungan Beijing untuk Moskwa pada "kedaulatan dan keamanan" selama panggilan telepon, menurut media pemerintah.

China "bersedia untuk terus menawarkan dukungan timbal balik (kepada Rusia) pada isu-isu yang menyangkut kepentingan inti dan keprihatinan utama seperti kedaulatan dan keamanan," lapor penyiar negara China CCTV mengutip pernyataan Xi.

China telah menolak untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, dan dituduh memberikan perlindungan diplomatik untuk Rusia dengan mengecam sanksi Barat dan penjualan senjata ke Kyiv.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com