KYIV, KOMPAS.com - Rusia mulai menyerahkan mayat pejuang Ukraina yang terbunuh di pabrik baja Azovstal Mariupol, yang hancur setelah digunakan sebagai benteng terakhir kota dan menjadi simbol perlawanan terhadap invasi Moskwa.
Puluhan mayat pejuang yang ditemukan dari reruntuhan pabrik yang dibom, yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia, telah dipindahkan ke ibukota Ukraina, Kyiv.
Baca juga: Tentara Ukraina yang Menyerah di Pabrik Baja Azovstal Akan Dihukum Mati oleh Separatis Pro-Rusia
Tes DNA sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah, kata Maksym Zhorin, seorang komandan militer dan mantan pemimpin Resimen Azov sebagaimana dilansir CBC mengutip AP pada Senin (6/6/2022).
Resimen Azov termasuk di antara unit Ukraina yang mempertahankan pabrik selama hampir tiga bulan sebelum menyerah.
Tidak jelas berapa banyak mayat yang mungkin masih tersisa di pabrik, yang terus-menerus dihantam peledak oleh pasukan Rusia dari udara dan laut.
Pertahanan para pejuang yang gigih terhadap pabrik baja menggagalkan tujuan Kremlin untuk dengan cepat menguasai Mariupol dan mengikat fokus pasukan Rusia di kota pelabuhan yang strategis.
Para pembela dipuji sebagai pahlawan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga: Rusia Klaim Menang di Mariupol Ukraina, Bagaimana Nasib Tahanan Perang?
Pada perlawanan Azovstal terakhir, ada lebih dari 2.400 pejuang, yang akhirnya melepaskan penguasaan pabrik itu pada Mei.
Gambar-gambar mereka berbaris menyerahkan diri tanpa senjata secara luas dipublikasikan, dengan sejumlah pasukan terlihat terluka.
Nasib para penyintas di tangan Rusia sampai saat ini masih diselimuti ketidakpastian.
Kementerian Pemerintah Ukraina untuk Reintegrasi Wilayah Pendudukan pada Sabtu (4/6/2022) mengumumkan pertukaran jasad pasukan gelombang pertama, yang dikonfirmasi secara resmi sejak perang dimulai.
Dikatakan kedua belah pihak menukar total 320 mayat, masing-masing mendapatkan kembali 160 set jenazah. Pertukaran itu terjadi Kamis (2/6/2022) di garis depan di tenggara kota Zaporizhzhia.
Anna Holovko, juru bicara Resimen Azov, mengatakan 160 mayat Ukraina yang diserahkan oleh Rusia berasal dari reruntuhan Azovstal.
Baca juga: Komandan Ukraina Perintahkan Tentara di Pabrik Baja Azovstal Berhenti Bertempur
Dia mengatakan bahwa setidaknya 52 dari mayat-mayat itu dianggap sebagai jasad tentara Resimen Azov.
Zhorin, yang sekarang menjadi komandan bersama unit militer yang bertugas di Kyiv, membenarkan bahwa mayat-mayat dari pabrik baja termasuk di antara mereka yang dipertukarkan.