KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengeklaim bahwa sejauh ini 243 anak telah terbunuh dalam perang dan 200.000 anak telah dibawa secara paksa ke Rusia.
Ini termasuk anak-anak dari panti asuhan, anak-anak yang dibawa bersama orangtua mereka, dan mereka yang terpisah dari keluarga mereka.
Berbicara sehubungan dengan anak-anak yang dibawa ke Rusia, dia berkata: “Tujuan dari kebijakan kriminal ini bukan hanya untuk mencuri orang, tetapi untuk membuat mereka yang dideportasi melupakan Ukraina dan tidak dapat kembali.
Baca juga: 20 Persen Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia, Setara Luas Gabungan Belanda, Belgia, dan Luksemburg
Informasi itu jadi pembuka rangkuman serangan Rusia ke Ukraina yang tanpa terasa sudah memasuki hari ke-99.
Dilansir dari Guardian, berikut informasi lain tentang konflik panjang ini, yang bisa jadi memperparah perang, atau malah memicu harapan untuk damai. Tak ada yang tahu.
Dalam pidato publik pertamanya sejak meninggalkan jabatannya sekitar enam bulan lalu, Angela Merkel menggambarkan perang Rusia di Ukraina sebagai "perang agresi barbar" yang merupakan "titik balik yang luas".
Dia mengatakan meskipun dia enggan memberikan pandangannya sebagai mantan kanselir Jerman, dia tidak dapat menghindari untuk berbicara tentang "pelanggaran hukum internasional yang paling mencolok" dalam sejarah Eropa sejak akhir perang dunia kedua.
Baca juga: Kisah Pasangan Ukraina Menikah Saat Perang, Acara Selesai Beberapa Menit, Hanya Cukup untuk Ciuman
Pasukan Rusia saat ini menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina, kata Zelensky dalam pidato video di parlemen Luksemburg. Garis depan pertempuran membentang lebih dari 1.000 km (620 mil)
Rusia telah menguasai sebagian besar kota utama di Ukraina timur, Sieverodonetsk, kata kementerian pertahanan Inggris dalam laporan intelijen terbarunya.
Laporan itu menambahkan: “Jalan utama ke kantong Sieverodonetsk kemungkinan tetap berada di bawah kendali Ukraina, tetapi Rusia terus membuat keuntungan lokal yang stabil, dimungkinkan oleh konsentrasi artileri yang tinggi.”
Sekitar 800 orang, termasuk anak-anak, bersembunyi di bawah pabrik kimia Azot di kota utama Sievierodonetsk, Ukraina timur, yang mendapat serangan gencar dari Rusia, menurut Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk.
Penduduk setempat telah mencari perlindungan di tempat perlindungan bom era Soviet di bawah pabrik.
Baca juga: Putra John Lennon, Julian Lennon Rilis Ulang Lagu Imagine untuk Bantu Ukraina
Kepala juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, telah mengeklaim bahwa jumlah tentara bayaran asing yang berperang untuk Ukraina telah berkurang setengahnya sejak awal perang karena serangan presisi tinggi Rusia dan pelatihan mereka sendiri yang buruk.
Dia juga memiliki peringatan bagi mereka yang masih berjuang sebagai tentara bayaran di Ukraina.
Pasukan Rusia mencoba menyerang desa Berestove di Ukraina timur yang terletak di jalan utama yang menghubungkan kota Lysychansk di wilayah Luhansk dengan seluruh Ukraina, kata seorang jenderal Ukraina.