Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Tanaman Terbesar di Dunia Sebesar Kota Depok | Covid-19 Korut Semakin Buruk

Kompas.com - 03/06/2022, 05:50 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah berita di kanal Global mendapat perhatian lebih. Pada Kamis (2/6/2022), informasi unik tentang tanaman terbesar di dunia jadi yang paling banyak dibaca.

Ada pula berita tentang Covid-19 di Korea Utara dan perkembangan situasi terkini konflik Rusia-Ukraina.

Berikut rangkuman selengkapnya.

Baca juga: Resmi, PBB Ganti Nama Turki Jadi Turkiye

1. Tanaman Terbesar di Dunia Ditemukan, Luasnya Sebesar Kota Depok

Tanaman terbesar di dunia berupa lamun Posidonia yang berukuran kira-kira 20.000 lapangan sepak bola telah ditemukan di lepas pantai Australia.

Menggunakan pengujian genetik, para ilmuwan telah menentukan padang rumput bawah laut besar di Australia Barat, yang sebenarnya adalah satu tanaman.

Tanaman ini diyakini telah menyebar dari satu benih selama setidaknya 4.500 tahun.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: 20 Persen Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia, Setara Luas Gabungan Belanda, Belgia, dan Luksemburg

2. WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Semakin Buruk

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO pada Rabu (1/6/2022) meragukan klaim Korea Utara mengenai kemajuan negara tersebut dalam penanganan wabah Covid-19.

Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Michael Ryan mengatakan, situasi di Korea Utara justru semakin buruk, bukan semakin baik.

Sebelumnya, kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan 96.610 kasus "demam" baru dan tidak ada kematian baru.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Misteri Kepunahan Hiu Purba Megalodon 3 Juta Tahun Lalu Terungkap

3. Zelensky Akan Diadili Sebagai Penjahat Perang Jika Tertangkap

Seorang anggota parlemen senior Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri mengatakan, wilayah yang didukung Rusia tersebut bermaksud mengadili Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai penjahat perang.

Hal itu disampaikan Yelena Shishkina kepada kantor berita negara Rusia, TASS, pada Rabu (1/6/2022), sebagaimana dilansir Newsweek.

Shishkina mengatakan, parlemen Republik Rakyat Donetsk akan mengajukan tuntutan terhadap sejumlah pejabat yang memimpin Ukraina sejak 2014, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mencaplok Crimea.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Semakin Buruk

4. NATO dan AS Sepakat, Cara Ini yang Mungkin Hentikan Perang Rusia-Ukraina

Pejabat tinggi NATO dan AS sekapakat akhir perang Rusia-Ukraina kemungkinan hanya akan terjadi jika ada kesepakatan di meja perundingan.

Tetapi, kedua pihak menilai Ukraina harus mampu mempertahankan diri untuk memperkuat posisi mereka dalam perundingan damai dengan Rusia.

Pada konferensi pers bersama di Washington DC pada Rabu (1/6/2022), Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan situasi di medan perang akan mempengaruhi bagaimana negosiasi di masa depan akan berlangsung.

Baca juga: Kisah Pasangan Ukraina Menikah Saat Perang, Acara Selesai Beberapa Menit, Hanya Cukup untuk Ciuman

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com