Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kegagalan Rusia dalam Perang Ukraina, Termasuk di Pulau Ular dan Tewasnya Para Jenderal

Kompas.com - 24/05/2022, 17:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Semuanya berawal ketika pasukan Rusia mencoba manuver rumit untuk mengepung kota kembar Lysychansk dan Severodonetsk.

Tapi serangan diam-diam itu mengharuskan batalion untuk menyeberangi Sungai Donetsk Siverskyi dengan ponton--jembatan terapung yang memungkinkan kendaraan lapis baja dan pasukan untuk menyeberang.

Pasukan Ukraina telah menunggu mereka.

Brigade tank Ukraina melihat tentara Rusia di dekat sungai dan menginstruksikan artileri dan awak pesawat terdekat untuk bersiap-siap.

Ketika pasukan Rusia membakar pepohonan dan hutan terdekat untuk mengaburkan apa yang mereka lakukan, pasukan Ukraina tahu mereka akan menyeberangi sungai dengan ponton.

Serangkaian serangan udara menghancurkan batalion Rusia ini.

Seorang petugas penjinak bom Ukraina bernama Maxim mengaku telah mengoordinasikan serangan itu.

"Dalam 20 menit setelah unit pengintaian mengonfirmasi bahwa jembatan Rusia dipasang, artileri berat terlibat melawan pasukan Rusia, dan kemudian serangan udara ikut serta,” katanya.

"Saya masih di daerah itu, dan saya belum pernah melihat pertempuran yang begitu berat sebelumnya," ujarnya.

Lebih dari 70 tank dan kendaraan lapis baja diyakini telah dihancurkan dan hingga 1.000 tentara Rusia tewas.

Baca juga: Ukraina Terkini: Barisan Kendaraan Lapis Baja Rusia Hancur Saat Seberangi Sungai Donbass

Sejumlah pengamat militer percaya bahwa Rusia akan lebih berhasil di Donbass karena mereka cenderung lebih nyaman bertempur di dataran datar di mana mereka dapat mengepung musuh.

Meski Rusia telah membuat sejumlah kemajuan, Departemen Pertahanan AS mengatakan serangan di wilayah timur tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Presiden Putin.

"Kami masih menilai kekuatan darat Rusia di Donbass lambat dan tidak merata," kata seorang pejabat senior kepada wartawan pada 10 Mei.

Sebuah lembaga bernama Institute for the Study of War menyebut telah terjadi "penurunan energi yang mencolok" dalam kemajuan pasukan Rusia.

"Laporan demoralisasi dan penolakan untuk berperang di antara unit pasukan Rusia terus berlanjut dan meluas menunjukkan bahwa kekuatan tempur efektif pasukan Rusia di timur terus menurun lebih jauh," demikian analisa lembaga tersebut.

Baca juga: Kenapa Rusia Tarik Pasukan dari Kyiv dan Beralih ke Donbass, Ini Sebabnya

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News untuk ABC Indonesia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com