Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Dahsyat di Kanada Timur, Putus Aliran Listrik ke 900.000 Rumah, 4 Tewas

Kompas.com - 23/05/2022, 14:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

OTTAWA, KOMPAS.com - Empat orang tewas dan hampir 900.000 rumah mati listrik setelah badai dahsyat menghantam provinsi Ontario dan Quebec di Kanada timur.

Polisi Ontario mengatakan empat orang tewas dan beberapa lainnya terluka karena badai petir yang kuat.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Eropa: Rekor Suhu Panas di Spanyol, sedangkan Jerman Dilanda Badai Ganas

Gambar yang diunggah di media sosial dari seluruh provinsi menunjukkan jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing dan pohon tumbang yang merusak rumah dan mobil.

Seorang pria tewas ketika sebuah pohon tumbang di trailer tempat dia menginap pada Sabtu (21/5/2022).

Sementara itu, menurut Kepolisian Daerah Peel, seorang wanita berusia 70-an tewas setelah tertimpa pohon di kota Brampton.

“Wanita itu diangkut ke rumah sakit setempat di mana dia meninggal karena luka-lukanya,” cuit aparat setempat di Twitter.

Badai itu cukup parah sehingga membuat badan Environment Canada mengeluarkan peringatan darurat yang mengganggu siaran normal, yang disebarkan ke stasiun televisi dan radio serta telepon seluler.

Di ibu kota federal Ottawa, satu orang tewas akibat badai, tetapi polisi setempat menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Ketika Burj Khalifa Gedung Tertinggi di Dunia Hilang Ditelan Badai Pasir...

Korban keempat adalah seorang wanita berusia 50-an. Dia tenggelam ketika perahunya terbalik di Sungai Ottawa, yang memisahkan Ottawa dan Quebec, selama badai, penyiar nasional CBC melaporkan mengutip polisi setempat.

Wali Kota Ottawa Jim Watson mengatakan staf sedang menilai kerusakan dan ancaman di lapangan.

“Kami memiliki kru kota dan hidro yang lengkap untuk membersihkan jalan dan memulihkan listrik. Ini adalah badai besar dan kami meminta kesabaran Anda," ujarnya sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (22/5/2022).

Badai yang merusak

Di kota Kitchener, Ontario, hembusan angin tercatat hingga 132 km/jam, menurut Environment Canada, sementara di Toronto dan Ottawa terpantau hembusan angin hingga 120 km/jam.

Hampir 900.000 rumah di dua provinsi itu mati listrik pada Sabtu (21/5/2022) malam, menurut penghitungan online dari penyedia lokal Hydro One dan Hydro-Quebec.

“Kami mengantisipasi akan memakan waktu beberapa hari untuk memulihkan listrik setelah badai yang merusak hari ini,” kata Hydro One.

Baca juga: Badai Pasir Irak: 1.000 Orang Dilarikan ke RS, Langit Jadi Oranye

Ahli meteorologi Environment Canada Daniel Liota mengatakan meskipun hembusan angin dengan kecepatan seperti itu tidak jarang terjadi di arus udara lokal yang terisolasi, badai itu terbilang ekstrem karena menutupi area geografis yang begitu luas.

“Itu masalah besar. Ini adalah badai petir tingkat atas, ”katanya dikutip dari Canadian Press.

Warga dan anggota masyarakat berkumpul untuk melihat pohon yang hancur saat badai besar di Ottawa, Kanada, pada Sabtu, 21 Mei 2022. JUSTIN TANG/CANADIAN PRESS via AP PHOTO Warga dan anggota masyarakat berkumpul untuk melihat pohon yang hancur saat badai besar di Ottawa, Kanada, pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com