CANBERRA, KOMPAS.com - Kemenangan Sam Lim warga asal Malaysia menjadi anggota parlemen federal di Australia adalah salah satu kejutan terbesar dalam pemilu, Sabtu (21/5/2022).
Kemenangan Sam Lim untuk daerah pemilihan (dapil) Tangney di Australia Barat dilihat sebagai hal yang tidak terduga karena lawannya Ben Morton, adalah penasehat dan teman dekat Perdana Menteri Australia Scott Morrison dari Partai Liberal.
Daerah pemilihan Tangney ini dianggap sebagai kursi yang aman bagi Partai Liberal karena di pemilu sebelumnya tiga tahun lalu, Partai Liberal meraih suara 9,5 persen lebih banyak dari Partai Buruh.
Baca juga: Anthony Albanese Dilantik Jadi PM Australia, Langsung Terbang ke Tokyo Hadiri Pertemuan Quad
Namun dalam pemungutan suara Sabtu, sebagian pemilih di Australia kecewa dengan pemerintahan Partai Liberal pimpinan Scott Morrison.
Di Australia Barat, Partai Buruh mendapatkan tambahan empat kursi dari Dapil Pearce, Swan, Hasluck, dan Tangney, yang semula diperkirakan tidak akan terjadi.
Perpindahan suara di Australia Barat inilah yang menjadi salah satu sebab Partai Buruh menang pemilu federal kali ini dan Australia sekarang memiliki perdana menteri baru yaitu Anthony Albanese.
Kemenangan Sam Lim yang menceritakan riwayat kehidupannya kepada media pada Minggu (22/5/2022) pagi di Perth menggambarkan semakin berwarnanya peta politik di Australia.
Baca juga: Tsunami Politik Akhiri Pemerintahan PM Australia Scott Morrison
Sam Lim yang sekarang berusia 61 tahun pindah dari Malaysia di tahun 2002 dan sudah menjalani berbagai pekerjaan sebelum terpilih sebagai anggota parlemen federal Australia yang baru.
Menurut Sam, sebagai salah satu dari delapan bersaudara dilahirkan dan dibesarkan di Malaysia, mereka berasal dari keluarga miskin di mana rumah mereka tidak memiliki air bersih, atapnya bocor, dan lantai yang kotor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.