SAN DIEGO, KOMPAS.com - Aparat penegak hukum federal Amerika Serikat (AS) menemukan terowongan besar “canggih” jalur narkoba bawah tanah dari Meksiko Ke AS, yang digunakan untuk menyelundupkan kokain dari Meksiko ke gudang California selatan.
Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Selatan California pada Senin (15/5/2022) mengumumkan penemuan jalur narkoba bawah tanah, serta enam orang terdakwa yang diduga terlibat dalam jaringan perdagangan obat-obatan terlarang.
Baca juga: Kartel Narkoba Tutup Puluhan Kota di Kolombia, Protes Pemimpinnya Diekstradisi ke AS
Jaksa mengatakan ini bukan terowongan gelap pertama yang mereka temukan.
Penegak hukum masih mencari upaya lainnya dari para penyelundup narkoba, untuk menghindari bea cukai dengan bersembunyi di bawah tanah.
Jaksa federal mengatakan terowongan itu panjangnya sekitar 1.744 kaki (500 meter lebih), yang menghubungkan Tijuana (Meksiko) ke sebuah gudang di San Diego yang berada di sebelah timur pos perbatasan.
Dengan kedalaman 61 kaki (18 meter) dan diameter 4 kaki (1,2 meter), jaksa mengatakan dinding terowongan itu sudah diperkuat, ada sistem rel, listrik, dan bahkan sistem ventilasi.
"Komunitas penegak hukum San Diego memiliki beberapa satuan tugas investigasi yang sangat memprioritaskan deteksi terowongan," kata Agen Khusus Penyelidik Keamanan Dalam Negeri San Diego, Chad Plantz, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Newsweek pada Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Bos Yakuza Jepang Takeshi Ebisawa Ditahan di AS, Dituduh Coba Selundupkan Rudal dan Narkoba
Penyelidik dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menemukan terowongan ini tak lama setelah tengah malam, saat aparat melakukan pengawasan di sebuah tempat tinggal di National City.
Lokasi itu adalah kota pelabuhan kecil yang terletak antara San Diego (AS) dan Tijuana (Meksiko), yang menurut Kantor Kejaksaan AS sebelumnya digunakan sebagai "rumah simpanan".
Sebelumnya pada hari itu, penyelidik melihat dua tersangka, Luz de Luna Olmos dan Vanessa Ramirez, meninggalkan rumah dengan truk pikap Nissan Frontier berwarna perak, menurut jaksa.
Penyidik lalu mengawasi mereka mengambil kotak kardus besar serta gerobak beroda, yang biasanya digunakan untuk memindahkan barang-barang berat.
Penegak hukum melihat lima mobil lain datang dan pergi baik dari kediaman, gudang atau keduanya pada sore dan malam hari.
“Kami menuduh bahwa para terdakwa mengemudi ke garasi dan memuat atau menurunkan kardus berisi obat-obatan (terlarang), untuk melanjutkan pergerakan atau distribusi narkoba di seluruh AS, agen federal mengawasi sepanjang waktu," kata Jaksa AS Randy Grossman kepada afiliasi ABC KGTV.
US officials have discovered an underground tunnel about the length of five football pitches used to smuggle drugs from Mexico to a warehouse in California.
Read more: https://t.co/M8T6pj0jc0 pic.twitter.com/GIad6dK3Yt
— Sky News (@SkyNews) May 17, 2022
Baca juga: 6 Mayat Termutilasi Ditemukan di Meksiko, Diduga Ulah Kartel Narkoba
Lebih lanjut, kata dia, petugas penegak hukum menghentikan kendaraan, menyita obat-obatan dan menangkap pengemudi.
Di gudang, penegak hukum menemukan apa yang mereka sebut "titik keluar terowongan lintas batas canggih yang diukir dari lantai semen."
Pihak berwenang menyita 1.762 pon kokain, 164 pon metamfetamin dan 3,5 pon heroin.
Ada 90 lorong bawah tanah yang ditemukan di Distrik Selatan California sejak 1993.
Sekitar 27 di antaranya dianggap "canggih," menurut Kantor Kejaksaan AS. Yang terbaru ditemukan pada Maret 2020.
Sebelumnya, agen federal menemukan terowongan besar di dekat lokasi dinding perbatasan yang diusulkan mantan Presiden Donald Trump pada 2019.
Tahun lalu, otoritas AS dan Meksiko menemukan terowongan "besar" juga lengkap dengan rel keretanya sendiri.
Pengedar narkoba terkenal Joaquin "El Chapo" Guzman juga terkenal menggunakan terowongan untuk melarikan diri dari penjara.
Baca juga: Aparat Meksiko Tangkap Bos Kartel Narkoba Buronan AS, Diwarnai Baku Tembak Sengit
Selain de Luna Olmos dan Ramirez, jaksa mendakwa Mario Jaramillo, Adrian Enriquez, Manuel Perez dan Juan Cruz, yang tertangkap dalam operasi ini.
Mereka dijerat dengan berbagai dakwaan mengedarkan narkoba. Tidak jelas apakah mereka diwakili oleh pengacara.
Mereka menghadapi minimum 10 tahun penjara wajib, dengan maksimum penjara seumur hidup dan denda 1 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.