6 Mayat Termutilasi Ditemukan di Meksiko, Diduga Ulah Kartel Narkoba

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Enam mayat yang dimutilasi ditemukan di sebuah kendaraan di Meksiko selatan pada Kamis (31/3/2022).

Dilansir AFP, pihak berwenang menyebut penemuan terjadi saat Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menuduh acara televisi populer mengagungkan perdagangan narkoba dan kekejamannya.

Jenazah ditemukan dalam kantong plastik di dalam mobil di Chilapa di negara bagian Guerrero, kata jaksa, tanpa mengonfirmasi laporan bahwa kepala korban ditemukan di atap.

Baca juga: Aparat Meksiko Tangkap Bos Kartel Narkoba Buronan AS, Diwarnai Baku Tembak Sengit

Penemuan mayat dimutilasi yang dibuang di depan umum atau digantung di jembatan telah meningkat di Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.

Ini adalah aksi kartel narkoba yang berusaha mengintimidasi saingan mereka.

Pada bulan Januari 2022, 10 mayat ditemukan di sebuah kendaraan sport yang ditinggalkan di depan istana gubernur di pusat bersejarah kota Zacatecas.

Pada Juni 2021, dua kepala dan sisa-sisa manusia lainnya ditinggalkan di tempat pemungutan suara di kota perbatasan Tijuana pada hari pemilihan.

Baca juga: Anak-anak El Chapo Adakan Pesta Kartel Narkoba, Bagi-bagi Hadiah Mobil

Di seluruh negeri, lebih dari 340.000 orang tewas dalam gelombang pertumpahan darah sejak pemerintah mengerahkan tentara untuk memerangi kartel narkoba pada 2006.

Pada Kamis, Lopez Obrador mengecam serial televisi di platform seperti Netflix, menyebut mereka menyajikan versi gaya hidup pengedar narkoba.

Acara disebut menampilkan "geng pengedar narkoba, dengan aktor, pria, wanita cantik, properti, mobil terbaru, perhiasan, desainer pakaian dan kekuasaan."

Tapi mereka mengabaikan "kehancuran kaum muda.

"Kita berbicara tentang ribuan kematian. Di Amerika Serikat, ini adalah masalah serius," tambahnya, mengacu pada korban overdosis obat.

Baca juga: Menteri Kolombia Ancam Kartel Narkoba: Menyerah Atau Kami Akan Memburu Anda

Lopez Obrador menjabat pada 2018 dengan memperjuangkan strategi "pelukan bukan peluru" untuk mengatasi kejahatan kekerasan pada akarnya.

Caranya dengan memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan dengan program sosial, bukan dengan tentara.

Dia telah meminta AS untuk berinvestasi dalam pembangunan ekonomi regional daripada mengirim helikopter tempur dan senjata lain untuk menghadapi pengedar narkoba.