Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAEA Selidiki Laporan Rudal Terbang di Atas PLTN Ukraina, Waspadai Kecelakaan Nuklir

Kompas.com - 29/04/2022, 07:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada Kamis (28/4/2022), bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan dari Ukraina bahwa sebuah rudal telah terbang langsung di atas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

IAEA mengatakan kejadian ini akan "sangat serius" jika benar adanya.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan Kyiv telah secara resmi mengatakan pada Kamis bahwa rudal itu terbang di atas PLTN Ukraina selatan pada 16 April.

Baca juga: 3 Perang yang Dibayangi Serangan Nuklir

Fasilitas itu berada di dekat kota Yuzhnoukrainsk, sekitar 350 km (220 mil) selatan Kyiv.

"Seandainya rudal tersebut tersesat, itu bisa berdampak parah pada integritas fisik pabrik (PLTN), yang berpotensi menyebabkan kecelakaan nuklir," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters. 

Grossi tidak mengatakan siapa yang menembakkan rudal itu, tetapi Kyiv sebelumnya menuduh Rusia mengirim roket langsung ke pembangkit nuklir.

IAEA: Radiasi di Chornobyl meningkat

Sementara itu, pada hari kemarin, IAEA juga mengeluarkan pernyataan, bahwa tingkat radiasi di bagian zona eksklusi Chornobyl di mana Ukraina mengatakan pasukan Rusia tengah menggali parit di tanah yang sangat terkontaminasi meningkat.

Tetapi, IAEA menyatakan, tingkat radiasi itu masih dalam kisaran aman.

Baca juga: IAEA Mengaku Kehilangan Kontak dengan Sistem Data Nuklir Chernobyl

Rafael Grossi telah melakukan perjalanan ke Chornobyl pada minggu ini dengan staf IAEA untuk membawa peralatan dan memeriksa tingkat radiasi di lokasi yang mencakup fasilitas limbah radioaktif di dekat pembangkit listrik yang sekarang sudah tidak berfungsi yang pada tahun 1986 mengalami bencana nuklir terburuk di dunia.

Pasukan Rusia diketahui telah menduduki Chornobyl segera setelah mereka menginvasi Ukraina pada bulan Februari dan pergi pada awal April.

"Ada peningkatan (tingkat radiasi), tetapi peningkatan ini masih jauh di bawah tingkat yang diizinkan untuk pekerja di lingkungan dengan jenis radiasi ini," kata Grossi dalam konferensi pers.

Grossi tidak menjelaskan pekerjaan penggalian di dekat Hutan Merah yang sangat terkontaminasi secara lebih rinci, tetapi mengatakan itu mungkin pekerjaan pasukan Rusia yang menduduki Chornobyl.

Staf IAEA pada Rabu (27/4/2022), mengukur tingkat dosis radiasi di dalam penggalian 6,5 milisievert per tahun, lebih tinggi dari 1,6 milisievert di jalan terdekat atau tingkat latar belakang 1 di markas IAEA di Wina, tetapi jauh di bawah batas 20 yang dianggap aman untuk pekerja di daerah yang terpapar radiasi, menurut slide yang ditampilkan pada konferensi pers.

Ditanya apakah itu berarti aman untuk menggali atau menghabiskan waktu dalam penggalian itu, Grossi berkata, "Saya akan mengatakan itu bukan hal yang baik (untuk penggalian mereka). Saya tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk mulai menggali tempat yang diketahui telah terkena radiasi dosis tinggi. Ada risiko di sana".

Baca juga: IAEA Bakal Gelar Pertemuan Darurat, Khawatirkan Fasilitas Nuklir di Ukraina akibat Invasi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com