Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Ungkap 10 Tentara Rusia Diduga Terlibat dalam Kekejaman Warga Sipil di Bucha

Kompas.com - 29/04/2022, 06:37 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

 

KYIV, KOMPAS.com - Jaksa Ukraina mengatakan pada Kamis (28/4/2022), sedang menyelidiki 10 tentara Rusia atas dugaan kejahatan perang di Kota Bucha, di mana puluhan mayat berpakaian sipil ditemukan di sana setelah pasukan Rusia mundur.

"10 prajurit dari brigade infanteri bermotor ke-64 angkatan bersenjata Rusia, bagian dari tentara ke-35, diduga melakukan perlakuan kejam terhadap warga sipil dan pelanggaran lain terhadap hukum dan kebiasaan perang," kata kantor Kejaksaan Ukraina dalam sebuah pernyataan.

"Para tersangka akan dinyatakan buron untuk menahan mereka dan membawa mereka ke pengadilan," tambah pernyataan itu, dilansir dari AFP. 

Baca juga: Hasil Forensik Temukan Panah Logam Artileri Rusia pada Puluhan Jasad Warga Sipil Bucha

Jaksa Ukraina mengatakan para tersangka diduga telah melukai warga sipil selama pendudukan mereka di Bucha di luar Kyiv pada bulan Maret, dan juga sedang diselidiki karena "pembunuhan berencana".

Gambar-gambar mengerikan dari lusinan mayat dengan pakaian sipil bergelimpangan di jalan-jalan, beberapa dengan tangan terikat di belakang, di Bucha dan kota-kota lain di sekitar Kyiv, mengejutkan dunia ketika mereka muncul awal bulan ini.

Jaksa Ukraina menuduh para tersangka menahan warga sipil yang tidak ambil bagian dalam permusuhan dan tidak memiliki senjata.

Menurut penyelidikan mereka, para prajurit Rusia menempatkan orang-orang "berlutut, menutup matanya" dan "mengikat tangan mereka dengan ikatan plastik".

Baca juga: PBB Temukan 50 Pembunuhan Melanggar Hukum di Bucha, Sebut Tindakan Rusia di Ukraina Kejahatan Perang

Mereka menuduh para tersangka mencoba mengekstrak informasi tentang keberadaan pasukan Ukraina dan "menyebabkan cedera tubuh" pada mereka untuk tujuan itu.

"Orang-orang telah dipukuli habis-habisan dan juga dipukul dengan popor senjata," kata Jaksa Ukraina.

"Para prajurit juga menjarah penduduk setempat, memindahkan barang-barang pribadi, dan peralatan rumah tangga," tambahnya.

Ada laporan pencurian yang tersebar luas oleh tentara Rusia di Ukraina.

Moskwa sendiri telah membantah telah membunuh warga sipil di Ukraina.

Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menganugerahkan penghargaan kepada brigade ke-36, yang sebelumnya dikatakan pejabat Ukraina berada di balik dugaan kejahatan perang di Bucha.

Baca juga: Putin Beri Gelar Kehormatan Pasukan yang Dituduh Ukraina Lakukan Pembantaian di Bucha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com