Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan Pecah di Sri Lanka, Polisi Tembak Pengunjuk Rasa, Satu Tewas Belasan Terluka

Kompas.com - 20/04/2022, 07:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

Dalam upaya untuk meredakan protes dan tuntutan pengunduran diri mereka, Rajapaksa bersaudara juga menawarkan untuk mengurangi kekuasaan eksekutif presiden dengan mengamandemen konstitusi.

"Bersama dengan dukungan presiden, kami akan bergerak menuju reformasi konstitusi yang luas," kata Mahinda Rajapaksa, yang juga mantan presiden.

"Kami meminta dukungan dari masyarakat, oposisi dan semua pemangku kepentingan lainnya."

Bantuan IMF

Analis telah menandai ketidakstabilan politik sebagai risiko serius, karena Sri Lanka ingin merundingkan program pinjaman dari IMF.

Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Ali Sabry memulai pembicaraan resmi di Washington pada Senin (18/4/2022).

Pemerintah sedang mencari bantuan untuk membantu menambah cadangannya, dan menarik pembiayaan untuk membayar impor penting bahan bakar, makanan dan obat-obatan.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Sri Lanka Bangkrut | amina wadud Wanita Pertama yang Pimpin Shalat Jumat

Shamir Zavahir, seorang pembantu Sabry, mengatakan di Twitter bahwa Colombo telah meminta pinjaman IMF di bawah jendela instrumen keuangan cepat (RFI), dimaksudkan untuk negara-negara yang membutuhkan dukungan neraca pembayaran yang mendesak.

Tetapi pemberi pinjaman global pada awalnya cenderung tidak segera mengabulkan permintaan tersebut, katanya.

"IMF kemudian memberi tahu Menteri Sabry bahwa India juga telah membuat perwakilan atas nama Sri Lanka untuk RFI," kata kementerian keuangan Sri Lanka dalam sebuah pernyataan.

"Telah dikomunikasikan bahwa IMF akan mempertimbangkan permintaan khusus yang dibuat, meskipun itu di luar keadaan standar untuk penerbitan RFI."

Seorang juru bicara IMF tidak segera tersedia untuk mengomentari pernyataan kementerian keuangan.

Baca juga: Krisis Sri Lanka: Tentara Bantah Tudingan Menindak Pengunjuk Rasa

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva berkicau setelah pertemuan dengan Sabry pada Selasa (19/4/2022), bahwa mereka membahas tindakan kebijakan dan akan "bekerja sama untuk memetakan jalur menuju pemulihan #SriLanka."

Para kritikus mengatakan krisis keuangan muncul dari efek salah urus keuangan oleh pemerintah berturut-turut, diperburuk oleh pandemi virus corona, dan karena kenaikan harga bahan bakar melemahkan cadangan devisa.

Bahan bakar, listrik, makanan, dan obat-obatan sudah hampir habis selama berminggu-minggu di Sri lanka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com