Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Suasana Ramadhan di Singapura dengan Covid-19 yang Endemik

Kompas.com - 18/04/2022, 10:29 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Setelah dua tahun hampir tidak merasakan suasana bulan suci Ramadhan karena pandemi Covid-19, Singapura kembali ramai dengan pernak-pernik khas puasa, khususnya di distrik Geylang Serai.

Warga negeri “Singa” Muslim dan non-Muslim terlihat ramai memadati distrik di Singapura Timur itu ketika Kompas.com mengunjungi lokasi pada Jumat (15/04/2022) malam.

Normalisasi kehidupan sehari-hari Singapura berdampingan dengan Covid-19 yang endemik telah berlangsung selama hampir tiga pekan sejak 29 Maret 2022.

Baca juga: Umat Muslim Jalani Dua Kali Ramadhan pada 2030

Warga yang tidak diwajibkan lagi memakai masker di ruangan terbuka terlihat santai dan lepas.

Hiasan bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2022 terlihat dipasang di distrik Geylang Serai, Singapura Timur, Jumat sore (15/04/2022). Setelah dua tahun pandemi Covid-19, warga Singapura dapat kembali merasakan suasana bulan suci RamadhanKOMPAS.com/ERICSSEN Hiasan bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2022 terlihat dipasang di distrik Geylang Serai, Singapura Timur, Jumat sore (15/04/2022). Setelah dua tahun pandemi Covid-19, warga Singapura dapat kembali merasakan suasana bulan suci Ramadhan

Wajah cerah dibalut dengan senyum dan tawa terlihat memancar dari warga yang berseliweran.

Tidak sedikit yang memilih berbuka bersama anggota keluarganya di jalanan, bangku, dan sudut-sudut kosong di sejumlah gedung.

Sementara itu, ratusan pengunjung tampak berjubel mengantre menunggu memasuki atraksi utama, yaitu Bazaar Ramadhan Singapura 2022 di Wisma Geylang Serai yang telah berlangsung sejak 2 April.

Baca juga: PM Singapura Sebut Menteri Keuangan Siap Gantikan Jabatannya

Adapun bazar ditiadakan pada tahun 2020 dan 2021 karena gelombang pandemi Covid-19 yang ketika itu mengguncang Singapura.

Pengunjung mengantri panjang untuk memasuki lokasi Bazaar Ramadhan 2022 Singapura di Wisma Geylang Serai, Jumat malam (15/04/2022). Bazaar Ramadhan Singapura kembali digelar setelah dua tahun ditiadakan karena penyebaran pandemi Covid-19KOMPAS.com/ERICSSEN Pengunjung mengantri panjang untuk memasuki lokasi Bazaar Ramadhan 2022 Singapura di Wisma Geylang Serai, Jumat malam (15/04/2022). Bazaar Ramadhan Singapura kembali digelar setelah dua tahun ditiadakan karena penyebaran pandemi Covid-19
Adanya antrean yang bisa menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit terlihat tidak menghalangi animo warga yang ingin merasakan atmosfer bulan puasa sambil mencari hidangan makan malam.

Walau sudah new normal hidup bersama Covid-19, protokol kesehatan tetap diterapkan di lokasi bazar.

Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, bazar Ramadhan kali ini memiliki gerbang khusus masuk dan keluar untuk mengontrol kerumunan warga dan menjaga kapasitas daya tampung pengunjung.

Baca juga: Menteri Pertahanan Israel Ucapkan Selamat Ramadhan ke Presiden Palestina

Daya tampung lokasi bazar adalah sekitar 600 pengunjung. 

Terlihat gerbang masuk zona 2 Bazaar Ramadhan Singapura 2022 untuk mengontrol kerumunan warga dan menjaga kapasitas daya tampung. Bazaar Ramadhan Singapura kembali digelar setelah dua tahun ditiadakan karena penyebaran pandemi Covid-19KOMPAS.com/ERICSSEN Terlihat gerbang masuk zona 2 Bazaar Ramadhan Singapura 2022 untuk mengontrol kerumunan warga dan menjaga kapasitas daya tampung. Bazaar Ramadhan Singapura kembali digelar setelah dua tahun ditiadakan karena penyebaran pandemi Covid-19

Antusias warga yang luar biasa membuat penyelenggara bazar memperluas zona bazar dari dua zona menjadi empat zona mulai 14 April lalu.

Tercatat total ada 70 kios yang bersebaran menjual berbagai jenis dagangan. Jumlah kios menurun jauh dari 800 kios dibandingkan dengan tahun sebelum Covid-19 mengguncang dunia, yaitu pada 2019.

Pesona “gado-gado” langsung terlihat ketika Kompas.com melihat apa saja yang dijual di kios-kios bazar.

Baca juga: Harga Al Quran di Libya Naik saat Ramadhan, Begini Solusi Umat Muslim Libya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com