Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur CIA: AS Tak Bisa Anggap Enteng Kemungkinan Rusia Pakai Senjata Nuklir

Kompas.com - 15/04/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Direktur CIA William Burns mengatakan bahwa AS tidak dapat menganggap enteng kemungkinan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis.

Rusia semakin putus asa dalam serangan militernya di Ukraina. Senjata nuklir pun bisa jadi jawaban.

“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kemunduran militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir rendah," kata Burns Kamis (14/4/2022) setelah pidato di Georgia Tech.

Baca juga: Helikopter Ukraina Dituding Serang Rumah Penduduk di Wilayah Rusia

Kepala CIA ini mencatat bahwa bagaimanapun AS belum melihat "bukti praktis" dari Rusia yang bergerak untuk menggunakan senjata semacam itu.

“Meskipun kami telah melihat beberapa sikap retoris di pihak Kremlin tentang pindah ke tingkat siaga nuklir yang lebih tinggi, sejauh ini kami belum melihat banyak bukti praktisnya,” kata Burns.

"Tapi kami sangat memperhatikannya, itu salah satu tanggung jawab terpenting kami di CIA," tambahnya.

Burns mengacu pada pernyataan Putin sebelumnya dalam invasi bahwa ia menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam keadaan siaga tinggi.

AS tidak mengubah postur nuklirnya sebagai tanggapan atas arahan Putin.

Baca juga: 4,7 Juta Warga Ukraina Sudah Mengungsi, Berikut Negara Tujuan dan Jumlahnya

Baru-baru ini, Rusia memperingatkan bahwa mereka dapat memindahkan senjata nuklir ke wilayah Laut Baltik jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

AS memang telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, tetapi komentar Burns adalah peringatan publik yang paling luas tentang potensi ancaman senjata nuklir.

Selama sambutannya yang telah disiapkan, Burns berbicara panjang lebar tentang perang Rusia di Ukraina.

Dia juga mengakuai ada cara komunitas intelijen AS mendeklasifikasi dan merilis informasi intelijen secara publik untuk menggagalkan rencana perang Putin.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Sri Lanka Gagal Bayar Utang | Rusia Ancam Serang Pusat Komando Ukraina


Dia juga mengatakan Presiden Biden prihatin akan potensi perang dunia ketiga di Eropa.

Kekhawatiran imi membuat AS tidak dapat menetapkan zona larangan terbang di atas Ukraina atau menerima rencana Polandia untuk mentransfer jet tempur era Soviet ke Ukraina.

Biden mengumumkan pada Rabu (13/4/2022) rencana baru untuk mengirim 800 juta dollar AS bantuan keamanan tambahan ke Ukraina.

Baca juga: Macron Kekeh Tolak Istilah Genosida, Sebut Pemakaian Istilah Bisa Melebarkan Perang Ukraina

Dia juga telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com