Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-49 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Klaim Kuasai Mariupol, Biden Sebut Invasi Sebagai Genosida

Kompas.com - 14/04/2022, 06:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-49 pada Rabu (13/4/2022) sejak Moskwa memulai invasinya pada 23 Februari.

Rusia mengeklaim telah menguasai pelabuhan di Mariupol pada Rabu dan bahwa lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di kota tenggara tersebut.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, dia tidak memiliki informasi tentang penyerahan tersebut.

Berikut kami rangkumkan invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-49, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Biden Tuduh Rusia Lakukan Genosida, Presiden Perancis: Hati-hati Menggunakan Istilah

Pertempuran

Televisi Rusia menyiarkan video klip tentang penyerahan diri marinir Ukraina di Mariupol.

Dalam video tersebut orang-orang tak bersenjata dalam seragam militer terlihat berjalan dengan tangan terangkat di sepanjang jalan diawasi tentara bertopeng yang menenteng senapan serbu.

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa lebih dari 100.000 orang masih berada di Kota Mariupol menunggu evakuasi.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina: Mengapa Pasukan Putin Kehilangan Banyak Tank?

Rusia meningkatkan kekuatan untuk serangan baru di wilayah Donbas, menyiapkan panggung untuk pertempuran berlarut-larut yang pasti akan menimbulkan kerugian besar di kedua sisi.

Wali Kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, mengatakan bahwa pengeboman telah meningkat secara signifikan pada Rabu.

Rusia akan melihat kendaraan AS dan NATO yang mengangkut senjata di wilayah Ukraina sebagai target militer yang sah, kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita TASS.

Baca juga: Rusia Sebut AS Sebarkan Kebohongan Soal Senjata Kimia di Ukraina

Diplomasi

Presiden AS Joe Biden mengatakan untuk pertama kalinya bahwa invasi Rusia sama dengan genosida. Kremlin sangat tidak setuju dengan Biden dan komentar itu tidak dapat diterima.

Presiden Polandia, Lituania, Latvia dan Estonia tiba di Kyiv pada Rabu untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sebuah misi para ahli yang dibentuk oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama dan negara-negara Eropa (OSCE) telah menemukan bukti kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Rusia di Ukraina.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil dalam invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Rusia: Lebih dari 1.000 Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol

Ekonomi dan bisnis

Rusia dapat dengan mudah mengalihkan ekspor sumber daya energinya yang besar dari Barat ke negara-negara yang benar-benar membutuhkannya sambil meningkatkan konsumsi minyak, gas, dan batu bara dalam negeri.

Negara-negara yang mencari keuntungan komersial dengan tidak mengutuk Rusia melawan Ukraina dianggap picik dan akan menghadapi konsekuensi jika mereka merusak sanksi Barat, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Inggris mengatakan telah memberlakukan sanksi baru terhadap 206 orang sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Reckitt Benckiser Group mengatakan, telah memulai proses yang bertujuan untuk mengalihkan kepemilikan bisnisnya di Rusia.

Baca juga: Akibat Invasi, Ekonomi Rusia Menuju Kontraksi Terbesarnya sejak 1994

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com