Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

9 Fakta Penting Rencana Finlandia dan Swedia Bergabung ke NATO

Kompas.com - 14/04/2022, 03:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERDANA Menteri Finlandia dan Swedia, Rabu (13/4/2022) menyatakan dalam konferensi pers bahwa negara mereka sangat mempertimbangkan untuk bergabung ke NATO. Rencana ini merupakan reaksi atas invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Bila Finlandia dan Swedia benar-benar jadi bergabung ke NATO, aliansi pertahanan negara-negara tersebut akan ikut membela seandainya Rusia melakukan tindakan apa pun kepada mereka. Sebaliknya, Rusia sudah memperingatkan Finlandia dan Swedia bahwa rencana itu bakal berbuntut bila benar-benar terjadi.

Baca juga: Finlandia dan Swedia Segera Jadi Anggota NATO, Imbas Invasi Rusia ke Ukraina

Berikut ini sembilan fakta penting terkait rencana bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO, terutama untuk kasus Finlandia, yang Kompas.com sarikan dari aneka sumber pemberitaan internasional.

Disertakan pula sejumlah catatan terkait proses yang akan dijalani Finlandia dan Swedia bila benar-benar hendak bergabung ke NATO. Juga, pada bagian tersendiri, ada sekelumit catatan tentang NATO dan Ukraina.

9 fakta penting

  • NATO adalah organisasi beranggotakan 30 negara yang terutama bersepakat membangun perjanjian pertahanan kolektif. Artinya, serangan kepada salah satu anggota Sekutu akan dianggap sebagai serangan kepada semua anggota NATO sekaligus mengharuskan seluruh negara anggota membantu membalas serangan dengan dukungan kekuatan militer.
  • Finlandia dan Swedia adalah dua negara bertetangga di kawasan Nordik. Selama ini mereka mempertahankan posisi netral, baik ke Rusia sebagai keturunan Uni Soviet maupun ke NATO, terutama dalam hal militer. Serangan Rusia ke Ukraina adalah pemicu rencana perubahan posisi geopolitik kawasan ini. Invasi serupa dikhawatirkan bisa menimpa negara-negara lain di kawasan tersebut.
  • Tak seperti Swedia, Finlandia berbatasan darat secara langsung dengan Rusia. Finlandia memisahkan diri dari Rusia pada 1917 dan Uni Soviet pernah menginvasi Finlandia pada 1939. Berpenduduk 5,5 juta orang, Finlandia berbagi perbatasan darat dengan Rusia sepanjang 1.300 kilometer. Sebelum menyatakan kemerdekaan pada 1917, Finlandia berada di bawah kekuasaan Rusia selama 150 tahun.
  • Posisi netral Finlandia secara militer merupakan buntut dari Perang Dunia II. Perlawanan Finlandia selama perang tersebut mendatangkan kerugian besar bagi Uni Soviet tetapi harus diakui mereka kalah jumlah pasukan. Situasi tersebut berujung pada kesepakatan damai yang membuat Finlandia menyerahkan beberapa daerah perbatasan ke Uni Soviet. Sebagai bagian dari kesepakatan, para pemimpin Finlandia setuju bersikap netral selama periode Perang Dingin, dengan imbalan jaminan Moskwa tidak akan menyerang Finlandia. Netralitas paksa demi meredam nafsu Uni Soviet ini sampai memunculkan istilah Finlandisasi. 

Baca juga: Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia 2022, Ini Peringkat Indonesia

  • Meski tak berbatasan langsung dengan Rusia, Swedia punya titik lemah yang bisa digunakan Rusia. Titik lemah Swedia itu adalah Gottland, pulau Swedia di Laut Baltik, yang bisa menjadi sasaran Rusia bila Beruang Merah hendak menyerbu Swedia atau bila konflik meluas di kawasan tersebut. 
  • Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, dalam konferensi pers pada Rabu menyatakan, semua hal telah berubah ketika Rusia menginvasi Ukraina. Pernyataan ini menjadi catatan tambahan dari pernyataan Marin bersama Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson tentang rencana bergabung ke NATO.
  • Marin menyebut keputusan bergabung atau tidaknya Finlandia ke NATO akan diambil dalam hitungan pekan. Adapun Swedia memperkirakan tinjauan untuk mengambil keputusan bergabung atau tidaknya mereka ke NATO bakal rampung pada akhir Mei 2022. Besar kemungkinan keanggotaan kedua negara di NATO diputuskan pada Juni 2022, bertepatan dengan jadwal KTT NATO di Madrid, Spanyol.
  • Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan Rusia akan menyeimbangkan kembali situasi bila Finlandia dan Swedia benar-benar bergabung ke NATO. Sebelumnya, pada Februari 2022, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut akan ada konsekuensi militer dan politik bila Finlandia dan Swedia bergabung ke NATO.
  • Peskov menyatakan pula bahwa NATO lebih merupakan alat konfrontasi. Dia menyebut NATO bukanlah aliansi yang memberikan perdamaian dan stabilitas. Perluasan keanggotaan NATO, lanjut Peskov, dipastikan tidak akan mengarah pada peningkatan stabilitas di Eropa.

Baca juga: Swedia dan Finlandia Kemungkinan Gabung NATO, Rusia Beri Peringatan

Proses yang akan dihadapi

Pada umumnya, untuk menjadi anggota NATO butuh waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Negara calon anggota NATO harus melewati pertemuan dengan para pemimpin NATO dan mendapat persetujuan dari seluruh anggota lain untuk bisa bergabung. 

Bahkan, proses persetujuan itu di Amerika Serikat mensyaratkan dukungan dua per tiga anggota Senat agar bisa mendukung negara yang melamar menjadi anggota NATO tersebut. 

Meski demikian, Finlandia dan Swedia diperkirakan butuh waktu yang lebih singkat bila benar-benar hendak bergabung ke NATO. Pasalnya, Finlandia dan Swedia sudah memenuhi standardisasi NATO terkait politik, demokrasi, serta kontrol sipil atas insitusi keamanan dan tentara, setidaknya menurut Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Elisabeth Braw dari American Enterprise Institute, dalam opininya di Politico berpendapat bahwa Finlandia dan Swedia kemungkinan akan jauh lebih cepat menerima undangan NATO untuk memulai proses menuju keanggotaan dibanding negara-negara lain.

Stoltenberg bahkan meyakini NATO akan menemukan cara untuk mengatasi kekhawatiran di antara waktu aplikasi dan ratifikasi keanggotaan bagi Finlandia dan Swedia. Ini berarti, NATO sudah akan turun tangan bila Rusia benar-benar membuat perhitungan, bahkan sebelum keanggotaan kedua negara diratifikasi.

Walaupun, Finlandia dan Swedia sejatinya sudah punya aliansi dengan NATO sekalipun bukan anggota pakta tersebut. Ini karena Finlandia dan Swedia adalah anggota Uni Eropa, yang di antara 27 anggota telah bersepakat saling bantu bila di antara mereka mendapat serangan militer. 

Buat catatan, saat ini NATO beranggotakan 30 negara, yang mayoritas adalah anggota Uni Eropa, sekalipun tidak semua anggota Uni Eropa menjadi anggota NATO juga.

Islandia menjadi anggota NATO yang tidak punya tentara. Negara ini hanya punya pasukan penjaga pantai dan kelompok kecil spesialis sipil yang melayani operasi NATO. Bersama Denmark dan Nowegia, Islandia menjadi anggota NATO dengan mengajukan tiga syarat, termasuk tidak menerima aktivitas militer NATO di wilayahnya kecuali atas undangan. 

Finlandia dan Swedia, di tengah kekhawatiran aksi Rusia meluas ke negara-negara lain di kawasan Nordik, pada Maret 2022 sudah mengirim surat ke Presiden Uni Eropa, yang intinya mengingatkan komitmen Uni Eropa soal saling bantu itu.

"Jangan pernah meremehkan kapasitas Finlandia untuk mengambil keputusan cepat ketika dunia berubah," kata mantan Perdana Menteri Finlandia Alexander Stubb kepada AFP, Rabu.

Catatan soal NATO dan Ukraina

Sekadar catatan, NATO adalah isu penting dalam setiap konflik antara Rusia dan Ukraina dalam 14 tahun terakhir. NATO juga mengambil posisi membantu Ukraina selama invasi Rusia sejak 24 Februari 2022, sekalipun anggota pakta pertahanan ini tak memberikan bantuan militer karena Ukraina bukan anggota NATO dan Uni Eropa. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com