KOMPAS.com - AS dan Uni Eropa mengumumkan pembentukan gugus tugas yang bertujuan mengurangi ketergantungan Eropa pada bahan bakar fosil Rusia.
Situasi ini dipicu serangan Moskwa yang masih terjadi di Ukraina.
Dilansir AFP, inisiatif ini diungkapkan Presiden AS Joe Biden dan kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen.
Baca juga: Joe Biden: Rusia Harus Dikeluarkan dari G20
AS akan bekerja dengan mitranya, berusaha memasok Eropa dengan tambahan 15 miliar meter kubik gas alam cair tahun ini.
Dorongan itu muncul ketika negara-negara anggota Uni Eropa berselisih soal seruan agar blok tersebut melarang ekspor energi utama Rusia untuk menghukum Presiden Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina.
Baltik dan Polandia mendesak rekan-rekannya untuk "menarik pelatuk tetapi yang lain", termasuk kekuatan ekonomi Jerman, yang tetap enggan memaksakan pemutusan tiba-tiba karena ketergantungan mereka pada impor gas Rusia.
Jerman mengatakan bahwa pihaknya secara drastis memangkas pembelian energinya dari Rusia di tengah invasi Moskwa ke Ukraina.
Impor minyak akan dikurangi setengahnya pada Juni 2022 dan pengiriman batu bara berakhir pada musim gugur.
Baca juga: CEK FAKTA: Serangan Rusia ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina Hanya Rekayasa
Uni Eropa telah mengumumkan rencana ambisius untuk memangkas dua pertiga impor gas Rusia tahun ini dan menghilangkan impor sepenuhnya sebelum akhir dekade ini.
Sebagai bagian dari gugus tugas, eksekutif Uni Eropa mengatakan akan bekerja dengan negara-negara anggota "menuju tujuan untuk memastikan, setidaknya hingga 2030, permintaan sekitar 50 bcm/tahun tambahan LNG AS".
"Satuan Tugas Keamanan Energi ini akan diketuai oleh perwakilan dari Gedung Putih dan perwakilan dari Presiden Komisi Eropa," kata pernyataan itu.
"Mereka akan bekerja memastikan keamanan energi untuk Ukraina dan Uni Eropa dalam persiapan untuk musim dingin berikutnya sambil mendukung tujuan untuk mengakhiri ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia."
Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Sanksi Barat Tak Akan Pengaruhi Kremlin
Eropa menghadapi tugas utama dalam mengganti pasokan gas Rusia, karena Moskwa memasok sekitar 150 miliar meter kubik gas setiap tahun.
Pasokan gas AS ke Uni Eropa menyumbang 6,3 persen pada paruh pertama tahun 2021, kata badan statistik blok tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.