Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abramovich Ambil Bagian dalam Tahap Awal Negosiasi Rusia dengan Ukraina

Kompas.com - 25/03/2022, 10:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Kremlin mengatakan pada Kamis (24/3/2022), bahwa miliarder Rusia Roman Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, tetapi prosesnya sekarang berada di tangan tim perunding kedua belah pihak.

Abramovich diminta oleh Ukraina untuk membantu menengahi karena latar belakangnya di Rusia, di mana dia menghasilkan banyak uang dalam periode kacau privatisasi pasca-komunis tahun 1990-an.

"Dia memang ambil bagian pada tahap awal," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Baca juga: AS Tahan 100 Pesawat yang Terbang ke Rusia Usai Sanksi Aktif, Termasuk Milik Abramovich

"Sekarang negosiasi antara kedua tim, Rusia dan Ukraina," ungkap dia, dikutip dari Reuters.

Rusia dan Ukraina sedang membicarakan kesepakatan damai sementara tentara mereka saling membunuh setelah invasi Rusia 24 Februari.

Dalam upaya untuk memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur atas Ukraina, Barat telah memberlakukan sanksi pada miliarder Rusia seperti Abramovich, perusahaan Rusia, dan pejabat Rusia, secara efektif memotong ekonomi Rusia dari Barat.

Rusia mengatakan respons Barat menunjukkan dekadensi dan tipu daya, serta telah secara blak-blakan memperingatkan bahwa eksperimen pasca-1991 dalam melihat ke Barat telah berakhir.

Moskwa sekarang akan melihat ke China, India, dan negara-negara lain.

Abramovich, seorang Yahudi dan memiliki kewarganegaraan Israel, adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh yang memperoleh kekayaan luar biasa setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.

Baca juga: Aset Abramovich di Inggris Dibekukan, Penjualan Chelsea Tak Bisa Dilanjutkan

Seorang pedagang komoditas yang berkembang pesat dalam kekacauan pasca-Soviet pada 1990-an di bawah Presiden Boris Yeltsin, Abramovich mengakuisisi saham di perusahaan minyak Sibneft, produsen aluminium Rusal, dan maskapai Aeroflot yang kemudian dijual.

Di bawah Putin, Abramovich menjabat sebagai gubernur wilayah terpencil Arktik Chukotka di Timur Jauh Rusia sebelum membeli Chelsea Football Club pada tahun 2003.

Reaksi Barat terhadap perang di Ukraina, bagaimanapun, telah memukulnya secara global. Abramovich telah diberi sanksi oleh Inggris, Uni Eropa, dan Kanada, tetapi tidak oleh Amerika Serikat.

Inggris mengatakan Abramovich telah memiliki hubungan dekat dengan Putin selama beberapa dekade.

Beberapa pengusaha Rusia, bagaimanapun, mengatakan Barat naif jika berpikir miliarder seperti Abramovich dapat mempengaruhi Kremlin pada pertanyaan geopolitik.

Para penguasa sejati Rusia modern, kata mereka, bukan lagi oligarki yang bangkit dari abu Uni Soviet, melainkan generasi baru mantan mata-mata yang memiliki hubungan dekat dengan Putin.

Baca juga: Rusia Tuding AS Beri Obat Ilegal ke Prajurit Ukraina Sambil Singgung Kasus di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com