KOMPAS.com - Berita internasional populer Kompas.com kemarin menyorot kabar sembilan awak perahu nelayan asal Indonesia yang diduga tewas di perairan Australia.
Setidaknya tiga awak dalam kapal yang dilaporkan terbalik itu berhasil diselamatkan, sementara satu lagi dalam kondisi kritis.
Selain itu, pembaca kolom global Kompas.com juga masih memantau kondisi memasuki satu bulan serangan Rusia ke Ukraina.
Berikut rangkuman berita populer global Kompas.com edisi Rabu (23/3/2022) dan Kamis (24/3/2022).
Baca juga: 5 Dampak Perang Rusia-Ukraina yang Mengobrak-abrik Ekonomi Global
Sembilan awak perahu nelayan asal Indonesia diperkirakan tewas setelah perahu mereka terbalik di dekat Karang Ashmore, sekitar 630 kilometer dari Broome di Australia Barat.
Namun, petugas penyelamat Australia berhasil menyelamatkan tiga orang dari peristiwa tersebut, setelah Otoritas Keselamatan Maritim Australia meminta kapal berbendera Singapura untuk menuju ke lokasi pada Senin (21/3/2022).
Salah satu nelayan berhasil ditarik dari kapal yang tenggelam oleh petugas penyelamat PHI International, sebelum dibawa ke rumah sakit Regional Broome dalam kondisi kritis.
Baca berita selanjutnya di sini.
Baca juga: Mengapa China Menganggap Barat Disalahkan atas Perang Rusia di Ukraina?
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu (23/3/2022), menyatakan pengiriman pasukan perdamaian ke Ukraina dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO.
Sebelumnya, Polandia pada pekan lalu menyatakan bahwa mereka akan secara resmi mengajukan proposal untuk misi penjaga perdamaian di Ukraina pada pertemuan puncak NATO berikutnya.
"Saya harap mereka mengerti apa yang mereka bicarakan," kata Lavrov kepada staf dan mahasiswa di Institut Hubungan Internasional Negara Moskwa.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia Tuduh AS dan Jerman Berperan dalam “Penelitian Berbahaya” di Laboratorium Biologi Ukraina
Dalam sebulan konflik di Ukraina, harga minyak global melonjak, perusahaan asing telah keluar dari Rusia dan Moskwa menghadapi momok sanksi yang kian mengerikan.
Dilansir AFP, berikut adalah dampak ekonomi dari invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari. Sebulan invasi, dan kian mengobrak-abrik ekonomi global, baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia Tuduh AS dan Jerman Berperan dalam “Penelitian Berbahaya” di Laboratorium Biologi Ukraina
4. Arti Penting Mariupol bagi Ukraina dan Rusia
Pengepuangan Mariupol, kota di Ukraina selatan, yang sudah berjalan tiga pekan mengingatkan kisah-kisah pengepungan kota-kota besar lainnya di masa lalu.
Ada yang memperkirakan bahwa nasib Mariupol akan sama dengan Grozny, ibu kota Chechnya. Grozny dikepung pasukan Rusia pada perang antara akhir 1999 hingga awal 2000.
Selama pengepungan, Grozny terus ditembaki, dibombardir oleh Rusia. Dan, akhir dari pengepungan itu, Grozny dihancurkan Rusia. Pada tahun 2000, PBB menyatakan Grozny yang terletak di pinggir Sungai Sunzha di kaki Pegunungan Sunzha di Kaukasus, sebagai kota paling hancur di dunia.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Saat Butik Gaun Pengantin di Ukraina Nyambi Membuat Rompi Serbu untuk Tentara...
AS dan sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 atas invasinya ke Ukraina.
Hal tersebut dikatakan oleh sejumlah sumber yang terlibat dalam diskusi "pemecatan" Rusia dari keanggotaan G20 kepada Reuters.
Namun, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan secara langsung diveto oleh sejumlah negara dalam G20 seperti China, India, Arab Saudi. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.