Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiriman Senjata dari Barat ke Ukraina Sudah Mulai Digunakan, Bagaimana Pengaruhnya?

Kompas.com - 09/03/2022, 19:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KYIV, KOMPAS.com - Analis militer meyakini beberapa video, yang menunjukkan helikopter Rusia ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara yang dirilis Militer Ukraina baru-baru ini, membuktikan bahwa senjata yang dipasok oleh Barat sudah digunakan.

Justin Bronk, Peneliti Kekuatan Udara di Royal United Services Institute, mengatakan ada konfirmasi visual dari setidaknya 20 pesawat Rusia, yang ditembak jatuh di Ukraina sejauh ini - baik helikopter maupun jet.

Baca juga: China Peringatkan AS dan Barat soal Pengiriman Senjata ke Ukraina

Itu jauh lebih sedikit daripada yang diklaim oleh kementerian pertahanan Ukraina, yang mengatakan telah menjatuhkan 48 pesawat Rusia dan 80 helikopter.

Walau begitu angka yang lebih rendah dinilai menunjukkan bahwa Rusia mendapat perlawanan untuk mendapatkan supremasi di angkasa.

Ukraina juga menderita kerugian. Namun Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada BBC bahwa Rusia sejauh ini tidak berhasil menghancurkan pertahanan udara dan angkatan udara negara itu.

Sebelum perang dimulai, pesawat militer Ukraina kalah jumlah setidaknya tiga banding satu dengan pesawat yang dikumpulkan di perbatasan oleh Rusia.

Wallace mengatakan kemampuan Ukraina untuk menjaga beberapa pertahanan udara utuh sudah memaksa pesawat Rusia terbang di malam hari untuk menghindari deteksi.

Baca juga: Pertahanan Udara Ukraina Cukup Ampuh Lawan Jet-jet Tempur Modern Rusia

Rudal pertahanan udara yang diluncurkan dari bahu, juga dikenal sebagai Manpad (sistem pertahanan udara portabel), hanyalah salah satu senjata yang dipasok oleh negara-negara Barat ke Ukraina.

Lainnya termasuk rudal permukaan-ke-udara Stinger buatan AS, yang terkenal sebagai momok bagi pesawat Soviet selama pendudukannya di Afghanistan pada 1980-an.

Jumlah tepat senjata yang telah dikirim Barat ke Ukraina sulit didapat.

Pekan lalu Wallace mengatakan kepada BBC bahwa Barat kini telah mengirimkan "ribuan" senjata anti-tank dan "lebih dari seribu" Stinger.

CNN, mengutip seorang pejabat pertahanan AS, menyebutkan total 17.000 senjata anti-tank dan 2.000 Stinger, yang dikirim oleh AS dan sekutu NATO.

Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah menyediakan senjata ke Ukraina sebelum invasi dimulai pada 24 Februari, dengan Inggris mengirimkan 2.000 rudal anti-tank ringan (Nlaws).

Mengomentari laporan bahwa mereka sudah digunakan untuk menghancurkan pawai lapis baja Rusia, Wallace mengatakan "kami punya bukti terpercaya untuk memverifikasi itu".

Baca juga: Rusia Dianggap Remehkan Perlawanan Ukraina

Negara-negara pengirim senjata dan jenisnya

Secara keseluruhan, 14 negara telah memasok senjata ke ukraina sebagai tanggapan atas invasi Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com