Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Wajib Militer, Warga Rusia Dilaporkan Coba Melarikan Diri ke Luar Negeri

Kompas.com - 04/03/2022, 09:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Ketika pasukan Rusia perlahan-lahan maju ke Ibu Kota Ukraina, Kiev pada Kamis (3/3/2022), beberapa orang di negara tersebut dilaporkan berusaha melarikan diri ke tujuan di luar negeri yang tidak melarang penerbangan dari Rusia.

Di sisi lain, Kremlin telah menepis spekulasi bahwa pihak berwenang Rusia berencana memberlakukan darurat militer setelah invasi ke Ukraina, yang disebut Moskwa sebagai "operasi khusus".

Kremlin juga menepis bahwa pihak berwenang Rusia akan menghentikan para pria yang cukup umur untuk meninggalkan Rusia.

Baca juga: Ukraina Minta Rusia Setop Serang PLTN Zaporizhzhia, Ingatkan Bencana Chernobyl!

Pernyataan beberapa warga Rusia

Seorang pria Rusia yang pindah kembali ke Moskwa dari Eropa barat sekitar setahun yang lalu, mengaku telah membeli tiket pesawat ke Istanbul untuk akhir pekan ini.

Dia menyebut bahwa tinggal di Moskwa tidak memungkinkan lagi.

"Saya khawatir mobilisasi akan diumumkan besok dan saya tidak akan bisa terbang keluar," kata pria berusia 29 tahun.

"Dalam mimpi buruk terburuk saya, saya tidak dapat memimpikan neraka seperti itu ketika saya kembali setahun yang lalu ke Moskwa," tambah pria yang meminta tidak disebut namanya tersebut, dikutip dari Reuters.

Seorang pria lain, berusia 38 tahun, mengatakan dia telah berhasil membeli tiket mahal untuk terbang ke Timur Tengah pada akhir pekan ini.

Baca juga: PLTN Terbesar Eropa di Ukraina Terbakar Setelah Serangan Rusia

"Saya tidak ingin berperang dalam perang ini. Kami telah mendengar banyak desas-desus dan saya tidak mempercayai Kremlin ketika dikatakan bahwa itu tidak benar," katanya.

Invasi Rusia ke Ukraina memasuki minggu kedua pada Kamis kemarin, dengan kota-kota Ukraina dikepung dan dibombardir.

Ratusan tentara Rusia dan warga sipil Ukraina telah tewas dan Rusia telah terjerumus ke dalam isolasi yang belum pernah dialami oleh ekonomi sebesar itu.

Biaya tiket pesawat melonjak sejak Rusia menutup wilayah udaranya untuk maskapai dari Uni Eropa dan banyak negara lain sebagai tanggapan balasan terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Barat, yang sangat membatasi kemampuan Rusia untuk bepergian.

Sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskwa telah membuat harga naik dan mulai memukul kehidupan orang Rusia biasa, sementara mereka yang memprotes dengan cepat ditangkap.

Sekitar 7.669 orang telah ditahan dalam protes anti-perang sejak invasi dimulai pada 24 Februari, menurut kelompok pemantau protes OVD-Info.

Setelah memberikan kucingnya kepada keluarganya untuk dirawat, seorang wanita Rusia berusia 29 tahun, memilih terbang ke Israel pada Minggu (27/2/2022), sebelum harga naik lebih jauh, khawatir bahwa keadaan di Moskwa hanya akan menjadi lebih buruk.

Baca juga: 1.667 Orang Ditangkap Saat Ikuti Protes Anti-perang di Rusia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com