Takut Wajib Militer, Warga Rusia Dilaporkan Coba Melarikan Diri ke Luar Negeri

"Saya malu karena saya tidak tinggal di Rusia, bahwa saya tidak berjuang sampai akhir, tidak memprotes (perang) di jalan-jalan," kata wanita itu.

"Tetapi jika Anda pergi melawan perang, mereka akan menangkap Anda, dan ada undang-undang tentang pengkhianatan negara," tambah dia.

Kantor kejaksaan Negara Rusia pada hari Minggu kemarin, mengeluarkan peringatan bahwa siapa pun yang memberikan bantuan keuangan atau bantuan lain kepada negara asing atau organisasi internasional yang ditujukan terhadap keamanan Rusia dapat dihukum karena pengkhianatan dan menghadapi hukuman maksimum 20 tahun.

Masalah visa

Warga Rusia memerlukan visa untuk memasuki sebagian besar negara Eropa dan antrean telah terbentuk di pusat aplikasi visa Italia di Moskwa yang masih menerima permintaan dengan janji temu saja, dengan slot terdekat yang tersedia lebih dari seminggu lagi.

"Saya akan membuat janji untuk 11 Maret, meskipun apa yang mungkin terjadi dalam waktu dekat ini menakutkan dan tidak pasti," kata seorang wanita Rusia berusia 40 tahun.

"Saya ingin visa siap. Saya pikir mereka akan membiarkan saya masuk dengan tes PCR (terkait status Covid-19) dan kemudian saya akan menyelesaikan sesuatu," tambahnya.

Vaksin Sputnik V Rusia belum disetujui oleh UE, yang berarti banyak orang Rusia tanpa suntikan yang diakui di Barat dapat ditolak masuk karena alasan kesehatan.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Sepakati Koridor Evakuasi, Bantu Warga Sipil Melarikan Diri dari Invasi

Bukan hanya orang Rusia yang mencoba melarikan diri. Seorang wanita Filipina yang bekerja sebagai pengasuh di Moskow juga sedang mengajukan visa.

"Saya sangat ingin mendapatkan visa, saya takut di sini," katanya.