Barang-barang ini nantinya akan diberikan kepada para petempur Ukraina serta penduduk Kota Dnipro yang mengungsi. Sebagian bakal dipakai sebagai cadangan jika kota tersebut dikepung tentara Rusia.
Penggalangan ini dimulai dari inisiatif lima perempuan setempat berbekal sejumlah unggahan di media sosial.
Kini barang-barang yang datang semakin banyak dan beragam. Bahkan, ada area terpisah bagi mereka yang ingin memperoleh senjata dan ikut bertempur. Antreannya sangat panjang.
Baca juga: Militer Rusia Klaim Telah Ambil Alih Kota Kherson Ukraina
"Organisasi yang resmi kewalahan, jadi kami mendirikan pusat bantuan ini," kata Katerina Leonova.
"Apakah (Putin) benar-benar yakin bisa mengambil alih Ukraina dan me-Rusiakan Ukraina? Kami tidak takut. Kami marah," lanjutnya.
Dnipro telah merasakan dampak invasi Rusia.
Seluruh 400 ranjang di rumah sakit militer sudah penuh dan para tenaga kesehatan masih terus menerima ratusan korban setiap hari. Mereka menaruh ranjang tambahan di koridor bangsal guna menampung pasien.
"Menurut saya, kami sudah berada pada puncaknya. Pertempuran ada di semua penjuru (negara) kami," kata juru bicara rumah sakit Sergei Bachinsky.
Baca juga: Belarus Pasok Lebih Banyak Pasukan ke Perbatasan Ukraina, Bantu Invasi Rusia?
"Sebelumnya kami tahu persis di mana pertempuran berlangsung dan bisa bersiap menerima korban cedera sebelum mereka dievakuasi ke kami. Kini aliran (pasien) konstan."
Militer Ukraina tidak bisa menggunakan helikopter untuk mengangkut pasien karena Rusia akan menembak jatuh helikopter itu. Jika diangkut melalui darat, perlu waktu lebih lama untuk mencapai fasilitas penanganan darurat.
Meski demikian, Sergei berkeras bahwa penduduk hingga korban luka-luka punya daya juang tinggi.
"Bahkan pasien luka bakar atau gegar otak ingin kembali bertempur Bersama unit mereka," jelasnya.
Selagi kami berbincang, dua bus penuh berisi serdadu tiba di gerbang rumah sakit.
Serdadu yang luka namun bisa berjalan ditempatkan di fasilitas lain sehingga ranjang bisa diisi korban luka parah.
Baca juga: 70 Pria Jepang Siap Terjun ke Ukraina Lawan Invasi Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.