WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bersiap menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin telah salah menilai Barat dengan invasi tanpa alasan ke Ukraina, dan akan memerintahkan AS melarang penerbangan Rusia di wilayah udara AS pada Selasa (1/3/2022) dalam pidato kenegaraannya.
Pidato tahunan kepada Kongres memberi Biden, seorang Demokrat, kesempatan untuk menyoroti agendanya, meyakinkan warga AS yang khawatir tentang Covid-19 AS dan inflasi AS, dan berusaha meningkatkan angka jajak pendapat dukungan terhadapnya yang merosot.
Baca juga: Presiden Ukraina Ajukan Syarat Baru Sebelum Perundingan Dilanjutkan, Melunak?
Invasi Rusia ke Ukraina telah mendominasi waktu Gedung Putih dalam beberapa pekan terakhir. Biden akhirnya harus membentuk kembali pidatonya, fokus pada upayanya untuk menyatukan AS di sekitar upaya global untuk menghukum Moskwa dan mendukung Kiev.
Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Biden akan mengumumkan AS akan melarang penerbangan Rusia menggunakan wilayah udara Amerika.
"Sepanjang sejarah kami, kami telah mempelajari pelajaran ini - ketika diktator tidak membayar harga untuk agresi mereka, mereka menyebabkan lebih banyak kekacauan. Mereka terus bergerak. Dan, konsekuensi dan ancaman terhadap Amerika dan dunia terus meningkat," Biden akan mengatakan, menurut kutipan pidatonya yang dirilis oleh Gedung Putih sebagaimana dilansir Reuters.
Biden akan mengatakan bahwa Putin menghindari upaya untuk mencegah perang.
"Perang Putin direncanakan dan tidak diprovokasi. Dia menolak upaya diplomasi. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan merespons. Dan, dia pikir dia bisa memecah belah kita di sini di rumah," kata Biden.
"Putin salah. Kami sudah siap."
Melawan kenaikan inflasi, yang diperburuk oleh krisis Rusia dan diserang oleh Partai Republik yang menuduhnya membiarkan isu itu lepas kendali, Biden akan meminta perusahaan untuk membuat lebih banyak mobil dan semikonduktor di AS.
"Daripada mengandalkan rantai pasokan asing, mari kita lakukan di Amerika... Rencana saya untuk memerangi inflasi akan menurunkan biaya Anda dan menurunkan defisit," ujarnya.
Biden dan rekan-rekan Demokratnya menghadapi prospek kehilangan kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat AS dalam pemilihan paruh waktu 8 November.
Kenaikan peringkat kepuasan atas pemerintahan Biden mungkin membantu mencegah hal itu dan memperkuat peluangnya untuk membuat agendanya berjalan baik.
Jajak pendapat publik telah menunjukkan Biden tidak disukai mayoritas orang Amerika selama berbulan-bulan.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Salahkan AS dan Sekutu Barat atas Krisis Ukraina
Kepuasan warga AS atas tanggapan Biden terhadap invasi Rusia meningkat selama seminggu terakhir. Sebanyak 43 persen mengatakan mereka setuju dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diselesaikan pada Selasa (1/3/2022), naik dari 34 persen minggu lalu.
Namun, sekitar 47 persen lainnya tetap tidak menyetujui tanggapan Biden terhadap krisis. Popularitas Presiden ke-46 AS itu pun secara keseluruhan telah mendekati titik terendah kepresidenannya dalam beberapa pekan terakhir.
Bahkan dengan tingkat pengangguran di 4 persen, sebagian besar pemilih tetap pesimis tentang ekonomi, sebagian besar karena meroketnya harga konsumen.
Seperempat Demokrat berpikir partai tersebut telah gagal memanfaatkan kendalinya yang langka atas Gedung Putih dan kedua majelis Kongres.
Gubernur Iowa Kim Reynolds, yang akan menyampaikan tanggapan Partai Republik terhadap pidato Biden, akan mengkritisi penanganannya terhadap krisis Ukraina dan lonjakan inflasi AS.
“Alih-alih memajukan Amerika, rasanya seperti Presiden Biden dan partainya telah mengirim kami kembali ke masa lalu ke akhir 70-an dan awal 80-an. Ketika inflasi yang tak terkendali menghantam keluarga, gelombang kejahatan kekerasan menerjang kota-kota kami, dan Tentara Soviet sedang mencoba menggambar ulang peta dunia," katanya, menurut kutipan.
Baca juga: 12 Diplomat Rusia untuk PBB Diusir dari AS
Partai Republik mengatakan negara itu belum bergerak cukup cepat untuk melonggarkan pembatasan pandemi virus corona karena jumlah kasus turun.
Lebih dari 2.000 orang Amerika meninggal setiap hari karena Covid, rata-rata 7 hari terbaru menunjukkan, paling banyak dari negara mana pun di dunia.
Pada Selasa (1/3/2022), anggota Kongres yang menghadiri pidato Biden di Capitol AS tidak akan diharuskan memakai masker untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Pihak berwenang memasang kembali pagar di sekitar Capitol menjelang protes pengemudi truk, yang direncanakan menentang pembatasan terkait pandemi, tetapi tampaknya konvoi itu tidak akan menyebabkan gangguan besar.
Duta Besar Ukraina untuk AS, Oksana Markarova, dijadwalkan menghadiri pidato tersebut, duduk bersama istri presiden, Jill Biden. Begitu juga Pat Gelsinger, chief executive officer Intel Corp, ketika pemerintahan Biden berusaha menunjukkan upaya untuk meningkatkan pasokan chip.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.