Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Ancaman Nuklir Putin, AS Mengaku Tak Khawatir, Mengapa?

Kompas.com - 01/03/2022, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden dan pejabat tinggi AS lainnya seolah meremehkan ancaman mobilisasi nuklir Rusia yang "berbahaya".

Ancaman ini terjadi ketika perang di Ukraina meningkat dengan lebih banyak senjata dikirim ke Kiev oleh Barat.

Dilansir AFP, ditanya apakah orang Amerika harus khawatir tentang perang nuklir setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan dia menempatkan pasukan strategisnya dalam siaga, Biden memberikan jawaban "tidak" dengan tenang.

Baca juga: Dialog Perdana Rusia-Ukraina di Perbatasan Belarus Berakhir Tanpa Terobosan yang Jelas

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Washington melihat "tidak ada alasan" untuk mengubah tingkat siaga kekuatan nuklir AS.

Seorang pejabat senior pertahanan bahkan mengatakan Pentagon tidak melihat adanya perubahan yang nyata dari Rusia meskipun ada pengumuman akan ancaman itu oleh Putin.

"Pentagon terus meninjau, menganalisis dan memantau sikap Rusia," kata juru bicara Departemen Pertahanan John Kirby.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin "merasa nyaman dengan postur pencegahan strategis Amerika Serikat dan kemampuan kami untuk mempertahankan tanah air," kata Kirby kepada wartawan.

Baca juga: Rusia Kerahkan Konvoi Militer Besar Sepanjang 60 Km untuk Serang Kiev Ukraina

Pada Minggu.(27/2/2022), empat hari setelah Moskow melancarkan invasi ke Ukraina, Putin mengumumkan bahwa dia telah memerintahkan panglima militernya "untuk menempatkan pasukan pencegah tentara Rusia ke dalam mode layanan tempur khusus."

Dia menggunakan referensi infrastruktur senjata nuklir besar-besaran negara itu.

Para pejabat AS menyebut perintah itu "berbahaya" dan "meningkat."

Tetapi pada Senin (28/2/2022), para pejabat di Departemen Luar Negeri dan Pertahanan AS mengatakan mereka masih mencoba untuk menentukan tindakan apa yang diambil sebagai tanggapan atas perintah tersebut.

Baca juga: Profil dan Fakta Unik Ukraina, Negara Terluas Eropa yang Menyimpan Banyak Sejarah Dunia

"Retorika provokatif semacam ini berbahaya, menambah risiko salah perhitungan, dan harus dihindari," kata Price.

"Kami telah lama sepakat. Amerika Serikat dan Federasi Rusia sepakat bahwa penggunaan nuklir akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan," kata Price.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com