Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Perintah Putin Siagakan Pasukan Nuklir Tak Dapat Diterima

Kompas.com - 28/02/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – AS dan NATO mengutuk perintah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkah pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.

Washington dan NATO menyebut pengumuman Putin tersebut berbahaya dan tidak dapat diterima, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (27/2/2022).

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan tidak mengesampingkan penerapan sanksi baru pada sektor energi Rusia.

Baca juga: Putin Disebut Ingin Invasi Rusia di Ukraina Selesai dengan Kemenangan pada 2 Maret

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada program Face the Nation dari CBS bahwa perintah Putin tersebut telah meningkatkan konflik dan tidak dapat diterima.

Thomas-Greenfield mengatakan, AS terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia.

Di Pentagon, seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebutkan identitasnya juga menggambarkan perintah Putin yang terkait dengan nuklir merupakan peningkatan ketegangan.

Pejabat itu menambahkan, Putin memainkan kekuatan yang, jika ada salah penghitungan, bisa membuat segalanya jauh lebih berbahaya.

Baca juga: 2 Crazy Rich Rusia Minta Invasi ke Ukraina Dihentikan Segera

Pejabat itu menambahkan, AS sedang mencoba untuk mencari tahu maksa sebenarnya dari perintah Putin mengenai nuklir.

Pada program State of the Union dari CNN, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut bahwa perintah Putin mengenai nuklir tersebut agresif dan tidak bertanggung jawab.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki berujar, Putin menanggapi ancaman imajiner.

Baca juga: Rangkuman Hari Keempat Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Siaga Tinggi, 352 Warga Sipil Tewas

“Kami telah melihat dia melakukannya berulang kali. Rusia tidak pernah berada di bawah ancaman NATO,” kata Psaki pada program This Week dari ABC.

Sejauh ini, Psaki menuturkan bahwa AS belum memberikan sanksi yang menargetkan sektor energi Rusia.

“Tapi kami juga ingin melakukan itu dan memastikan kami meminimalkan dampak pada pasar global dan melakukannya dengan cara yang bersatu,” tambah Psaki.

Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan dan Lukai 4.300 Tentara Rusia, Hancurkan 146 Tank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com