Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

“The Strongman” dan “The Brave Man”

Kompas.com - 28/02/2022, 15:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada tahun 2012, Ernst & Young memasukkan Ukraina sebagai salah satu dari tiga negara terkorup di dunia—bersama Kolumbia dan Brasil.

Lalu pada tahun 2015, koran Inggris, The Guardian menyebut Ukraina sebagai “negara terkorup di Eropa”.

Menurut jajak pendapat Ernst & Young tahun 2017, Ukraina adalah negara terkorup nomor sembilan di dunia.

Dan, dalam Corruption Perception Index yang dikeluarkan Transparency International, Ukraina berada pada peringkat 117 dari 180 negara. Ini ranking paling rendah kedua di Eropa, setelah Rusia.

Dalam kondisi negeri seperti itu, Zelensky yang “tidak tahu hitam-putihnya” politik menceburkan diri.

Ada masa dan budaya ketika politik dianggap sebagai salah satu aktivitas manusia yang paling mulia, yang paling tinggi, dan yang paling penting.

Aristoteles berpendapat bahwa berpartisipasi dalam kehidupan polis, menjadi warga negara yang aktif, berbicara dan bertindak di arena publik, adalah kebaikan tertinggi yang dapat dicita-citakan manusia. Begitulah cara menunjukkan kemampuan mereka. Cicero setuju.

Baginya, kebajikan tertinggi manusia terletak pada kepemilikan dan penggunaan pengetahuan dalam urusan praktis (Andrew Gamble, 2019).

Mungkin, itu yang ada dalam hati Zelensky. Ada panggilan jiwa untuk menyelamatkan negerinya, walau dipandang sebelah mata.

Sementara, Putin sejak semula sudah tertarik pada dunia politik. Maka, setelah berkuasa hasilnya pun jelas.

Sebagai seorang pemimpin, Putin telah membuat langkah besar dalam membawa Rusia keluar dari kekacauan politik dan ekonomi tahun 90-an, menyusul runtuhnya Uni Soviet, yang ia sebut sebagai “salah satu tragedi terbesar abad ke-20.”

Sementara kenaikan harga minyak dan gas alam selama tahun 2000-an berdampak positif terhadap ekonomi Rusia, memungkinkan peningkatan standar hidup, rasa organisasi, disiplin, dan manajemen cekatan kebijakan dalam negeri Putin juga memainkan peran penting dalam pemulihan politik dan ekonomi Rusia.

Dan, kini Putin ingin mengembalikan “kejayaan Uni Soviet.”

Barangkali Putin ingin seperti Vladimir I atau yang sering disebut Vladimir Agung (956-1015). Pangeran Agung dari Kiev (Kyiv) dan seluruh Rusia pada masa lalu.

Vladimirlah yang mempersatukan wilayah yang sekarang adalah Belarusia, Rusia, dan Ukraina, hingga Laut Baltik.

Vladimir inilah yang kemudian disebut Santo Vladimir yang namanya dipakai sebagai nama baptis Putin.

Apa pun cerita tentang Putin, sekarang orang angkat topi pada Zelensky atas keberaniannya melawan Putin dan tentaranya.

Hasilnya nanti seperti apa? Semua beraarap segera ada perdamaian; dan opus solidaritatis pax, perdamaian adalah buah solidaritas; solidaritas semua bangsa pencinta damai untuk membantu rakyat Ukraina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com