Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Moskwa Gempur Ukraina 3 Hari Berturut-turut, Media Rusia Klaim Rebut Kota Pertama

Kompas.com - 26/02/2022, 19:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com – Pasukan Rusia melanjutkan gempurannya di kota-kota Ukraina, termasuk Kiev, dengan artileri dan rudal jelajah pada Sabtu (26/2/2022).

Kelanjutan gempuran tersebut menandai tiga hari berturut-turut serangan Rusia ke Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters.

Kantor berita Rusia Interfax mengatakan, pasukan Moskwa telah merebut Kota Melitopol di wilayah tenggara dalam perang Rusia vs Ukraina.

Baca juga: Sejauh Mana Ukraina Bisa Bertahan Hadapi Invasi Rusia?

Para pejabat Ukraina tidak segera bersedia untuk mengomentari nasib Melitopol. Sedangkan anggota parlemen Inggris James Heappey meragukan laporan itu.

Heappey mengatakan, kota berpenduduk sekitar 150.000 jiwa itu masih berada di tangan Ukraina.

“Semua misi hari pertama Rusia dan bahkan Melitopol, yang diklaim telah direbut Rusia tetapi kami tidak dapat melihat apa pun untuk membuktikannya, semuanya masih berada di tangan Ukraina,” kata Heappey kepada radio BBC.

Sejumlah sumber intelijen Barat mengatakan, pasukan Rusia menghadapi perlawanan Ukraina yang jauh lebih kuat daripada yang mereka duga.

Kekuatan pasukan Ukraina ini secara signifikan memperlambat kemajuan tentara Moskwa sejak invasi Rusia dimulai pada Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Rusia Serang Ukraina dari Udara dan Laut, 820 Fasilitas Militer Hancur Lebur

Jika laporan Interfax tentang direbutnya Melitopol dikonfirmasi, itu akan menjadi kota dengan populasi signifikan pertama yang direbut Rusia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Ukraina melaporkan bahwa sedikitnya 198 warga Ukraina, termasuk tiga anak-anak, tewas dan 1.115 orang terluka sejauh ini akibat invasi Rusia.

Tidak jelas apakah jumlah itu hanya terdiri dari korban sipil.

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan, sebanyak 35 orang, termasuk dua anak-anak, terluka dalam pertempuran di kota itu semalam.

Klitschko mengatakan, saat ini tidak ada kehadiran militer besar Rusia di Kiev, meski dia mengonfirmasi bahwa kelompok penyabot telah aktif di sana.

Baca juga: Rusia Makin Dekati Kiev, NATO Turun Tangan Terjunkan Ribuan Pasukan Khusus

Sistem metro sekarang hanya berfungsi sebagai tempat berlindung bagi penduduk kota dan kereta api telah berhenti beroperasi.

Di pusat kota Kiev terlihat kepanikan. Wartawan Reuters melihat sejumlah tentara Ukraina dengan senjata dan sekelompok wanita berlarian di sepanjang jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com