Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.667 Orang Ditangkap Saat Ikuti Protes Anti-perang di Rusia

Kompas.com - 25/02/2022, 08:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

Dia juga mengatakan hanya sedikit orang yang mau memprotes di Rusia.

“Orang-orang telah tertipu oleh propaganda,” pendapat Volkova.

Baca juga: Presiden Zelensky Merasa Ukraina Dibiarkan Sendiri untuk Melawan Rusia

Saat dia diseret oleh tiga petugas polisi, seorang pemuda berteriak: “Dengan siapa kamu berkelahi? Tangkap Putin”.

Dalam beberapa tahun terakhir Rusia telah memperketat undang-undang protes, dan demonstrasi sering berakhir dengan penangkapan massal.

Sebelumnya Kamis, pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mengatakan dia menentang invasi ke Ukraina.

"Saya menentang perang ini," kata Navalny dalam sebuah video yang diterbitkan oleh saluran televisi independen Dozhd.

“Perang antara Rusia dan Ukraina ini dilakukan untuk menutupi pencurian dari warga Rusia dan mengalihkan perhatian mereka dari masalah yang ada di dalam negeri,” kata pria berusia 45 tahun itu.

Sebelumnya, pada Kamis, pihak berwenang Rusia telah memperingatkan simpatisan anti-perang agar tidak berkumpul untuk protes.

Komite Investigasi, sebuah badan pemerintah Rusia yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, memperingatkan orang-orang Rusia tentang konsekuensi hukum karena bergabung dengan protes-protes tanpa sanksi terkait dengan “situasi politik asing yang tegang”.

Baca juga: Pertempuran Pasukan Rusia vs Ukraina Masih Berlangsung Memperebutkan Pangkalan Udara Dekat Kiev

“Seseorang harus menyadari konsekuensi hukum negatif dari tindakan ini dalam bentuk penuntutan hingga pertanggungjawaban pidana,” kata Komite.

Beberapa selebritas dan tokoh masyarakat Rusia, termasuk beberapa yang bekerja untuk TV pemerintah, berbicara menentang serangan itu.

Yelena Kovalskaya, direktur teater Moskwa yang didanai negara, mengumumkan di Facebook bahwa dia berhenti dari pekerjaannya, dengan mengatakan "tidak mungkin bekerja untuk seorang pembunuh dan dibayar olehnya".

“Saya tahu bahwa saat ini banyak dari Anda merasa putus asa, tidak berdaya, malu atas serangan Vladimir Putin terhadap negara sahabat Ukraina. Tapi saya mendorong Anda untuk tidak putus asa,” kata aktivis HAM, Marina Litvinovich dalam sebuah pernyataan video di Facebook, menyerukan protes massal.

“Kami, orang-orang Rusia, menentang perang yang telah dilancarkan Putin. Kami tidak mendukung perang ini, itu dilancarkan bukan atas nama kami,” kata Litvinovich.

Baca juga: Kisah dari Perbatasan Ukraina, Merekam Ketakutan dan Ketidakpercayaan saat Invasi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com