"Mungkin masih ada 50 orang di bawah sana," kata Roberto Amaral, koordinator regu penyelamat khusus pemadam kebakaran.
"Kami ingin menyelesaikan pencarian sesegera mungkin, tetapi kami akan bekerja sampai mayat terakhir dikeluarkan," tambahnya.
Banyak warga yang mengaku merasa diabaikan.
Bolsonaro mengatakan orang memiliki hak untuk mengkritik, tetapi "kami tidak dapat memprediksi semua yang akan terjadi dalam 8,5 juta kilometer persegi" (3,3 juta mil persegi) -- luas permukaan Brasil.
"Ini bukan pertama kalinya sebuah tragedi terjadi di sini," kata presiden, seraya menambahkan bahwa "kami akan melakukan bagian kami."
Petropolis dan wilayah sekitarnya sebelumnya dilanda badai hebat pada Januari 2011, ketika lebih dari 900 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor.
Baca juga: Berpakaian Terlalu Seksi dan Sembrono, Selebgram Brasil Diusir dari Vatikan
Banjir bandang dan longsor Brasil pada Selasa (15/2/2022) adalah yang terbaru dari serangkaian badai mematikan -- yang menurut para ahli diperburuk oleh perubahan iklim -- yang melanda Brasil dalam tiga bulan terakhir.
Bulan lalu, hujan deras memicu banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 28 orang di Brasil tenggara, terutama di negara bagian Sao Paulo.
Hujan lebat juga terjadi di negara bagian Bahia, di mana 24 orang tewas pada Desember.
Paus Fransiskus mengirim pesan belasungkawa pada Jumat (18/2/2022), dan meyakinkan komunitas dalam sebuah pernyataan dari Vatikan mengatakan "turut merasakan kesedihan semua orang yang berduka atau yang telah kehilangan harta benda mereka."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.