Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Hantu Muncul di Spanyol Setelah Kekeringan Kosongkan Waduk

Kompas.com - 12/02/2022, 09:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

GALICIA, KOMPAS.com - Sebuah desa hantu muncul saat kekeringan hampir mengosongkan waduk di perbatasan Spanyol-Portugis, menarik banyak turis dengan reruntuhannya yang kelabu dan menakutkan.

Rincian kehidupan yang membeku pada 1992, saat desa Aceredo di wilayah Galicia barat laut Spanyol dibanjiri air untuk membuat waduk Alto Lindoso, terungkap sekali lagi, setelah reservoir itu hanya terisi 15 persen dari kapasitasnya.

Baca juga: Di Kota Hantu Chernobyl, Tentara Ukraina Latihan Perang Perkotaan

“Aku seperti sedang menonton film. Saya merasa sedih,” kata pensiunan berusia 65 tahun Maximino Pérez Romero, dari A Coruna, dilansir Guardian pada Jumat (11/2/2022).

“Perasaan saya, inilah yang akan terjadi selama bertahun-tahun karena kekeringan dan semua itu, akibat perubahan iklim.”

Berjalan di tanah berlumpur yang retak akibat kekeringan di beberapa titik, pengunjung menemukan sebagian atap yang runtuh, batu bata dan puing-puing kayu yang pernah menjadi pintu atau balok.

Kran air minum bahkan masih bisa mengalirkan air dari pipa yang berkarat.

Peti-peti berisi botol bir kosong ditumpuk di tempat yang dulunya adalah kafe. Sebuah mobil tua yang setengah hancur berkarat juga terlihat di dekat dinding batu.

Rekaman drone menunjukkan lebih banyak dari gedung-gedung terlantar.

Baca juga: Puluhan Kapal Hantu Jepang yang Tenggelam dalam Perang Dunia II Terangkat ke Permukaan

Maria del Carmen Yanez, Wali Kota dewan Lobios yang lebih besar, di mana Aceredo adalah bagiannya, menyalahkan situasi pada kurangnya hujan dalam beberapa bulan terakhir, terutama pada Januari.

Tapi Yanez juga menyalahkan pada apa yang dia katakan sebagai "eksploitasi yang cukup agresif" oleh utilitas listrik Portugal (EDP), yang mengelola reservoir.

Pada 1 Februari, pemerintah Portugal memerintahkan enam bendungan, termasuk Alto Lindoso, untuk hampir menghentikan sama sekali penggunaan air untuk produksi listrik dan irigasi, karena kekeringan yang semakin parah.

EDP tidak segera berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.

Pertanyaan tentang keberlanjutan waduk bukanlah hal baru.

Tahun lalu, beberapa desa Spanyol mengeluh tentang bagaimana utilitas listrik menggunakannya setelah pengurangan cepat air danau oleh Iberdrola di Spanyol barat. Perusahaan mengatakan itu mengikuti aturan.

Baca juga: Gletser Mencair, Bunker Perang Dunia I di Pegunungan Alpen Tampak di Permukaan

Data kementerian lingkungan menunjukkan reservoir Spanyol berada pada 44 persen dari kapasitasnya, jauh di bawah rata-rata sekitar 61 persen selama dekade terakhir, tetapi masih di atas level yang terdaftar dalam kekeringan 2018.

Sebuah sumber kementerian Spanyol mengatakan indikator kekeringan menunjukkan potensi memburuk dalam beberapa minggu mendatang, tetapi belum mendeteksi masalah umum di seluruh negeri.

Jose lvarez, mantan pekerja konstruksi dari Lobios, mengatakan bahwa dia merasakan campuran nostalgia dan fatalisme saat dia mengingat hari-hari kerjanya di Aceredo.

“Mengerikan, tapi begitulah adanya. Itulah hidup. Ada yang mati dan ada yang hidup,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan 'Bebaskan Palestina!'

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan "Bebaskan Palestina!"

Global
Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Global
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com