Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiap yang Terburuk, Anak-anak Sekolah Ukraina Simulasi Ancaman Bom dan Rudal

Kompas.com - 29/01/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

Ketika prajurit Ukraina dalam patroli kamuflase musim dingin terutama di garis depan yang tenang di timur negara mereka yang berpenduduk 41 juta orang, di banyak tempat lain kehidupan tampaknya berjalan seperti biasa.

Di Kiev, mengadakan latihan bom darurat untuk siswa berfungsi sebagai pengingat nyata dari keadaan tegang Ukraina, baik dalam perang maupun damai.

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Dalam salah satu simulasi seorang ahli penjinak bom Ukraina, mengacungkan maskot burung hantu biru-kuning di depan murid-murid, yang tercengang menghadiri latihan darurat di sekolah mereka di Kiev, pada Kamis (28/1/2022).

"Menurut kamu, berapa banyak bahan peledak yang bisa muat di dalam yang satu ini?" tanya polisi Ukraina, Oleksandr Shcherbin, kepada para remaja tersebut.

Menurutnya, maskot burung hantu dapat menyimpan satu kilogram bahan peledak. Itu cukup untuk membunuh siapa pun dalam jarak lima meter dan melukai mereka yang berjarak hingga 15 meter.

Dia menunjukkan klip video kelas tentang ledakan dan pecahan pecahan peluru, artileri dan mortir, granat dan ranjau, serta alat peledak yang diimprovisasi menyerupai kotak cokelat dan casing ponsel.

"Jangan sentuh. Jangan sentuh benda mencurigakan. Jangan menyentuh benda yang dipajang di tempat yang tidak biasa," katanya.

Rekannya menyimpulkan kelas 45 menit yang tegang itu kepada anak-anak: "Anak-anak, jangan takut. Jangan panik. Dalam kasus alarm bom, ikuti instruksi dari guru Anda."

Kemudian sirine berbunyi di sekolah, di tepi kiri sungai Dnipro, dan para siswa serta guru segera bangkit untuk mengungsi.

Lebih dari 360 anak, dari usia enam hingga 16 tahun, berbaris di halaman sekolah yang tertutup salju.

"Menakutkan," kata seorang siswa berusia 13 tahun yang menyebut namanya sebagai Zhenya.

"Itu membuatmu sadar ini bisa menjadi kenyataan kita sehari-hari," katanya, dengan gugup. "Saya suka pergi ke sekolah untuk pelajaran dan bertemu teman-teman. Bukan untuk ini (simulasi bom)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com