Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Sebut Pasukan Rusia Tak Cukup Lancarkan Serangan Besar-besaran

Kompas.com - 28/01/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, jumlah tentara Rusia yang dikerahkan di sepanjang perbatasan tidak cukup untuk melancarkan serangan besar-besaran.

Pernyataan tersebut disampaikan Kuleba pada Rabu (26/1/2022) di tengah kekhawatiran barat mengenai rencana invasi Rusia ke Ukraina.

Kiev dan Barat berulangkali menuduh Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentaranya di perbatasan Ukraina untuk persiapan menyerang Ukraina.

Baca juga: Hanya Tawarkan Helm untuk Ukraina, Jerman Diolok-olok Warganya Sendiri

“Jumlah tentara Rusia yang dikumpulkan di sepanjang perbatasan Ukraina dan wilayah pendudukan (Crimea) sangat besar,” kata Kuleba sebagaimana dilansir AFP.

Dia mengakui bahwa kekuatan tersebut memang menimbulkan ancaman bagi Ukraina. Namun menurutnya, jumlah tersebut tidak cukup untuk melancarkan serangan besar-besaran.

Kuleba menambahkan, Rusia masih mampu untuk membangun kekuatannya tingkat yang “mencukupi” seiring berjalannya waktu.

Komentar tersebut disampaikan Kuleba ketika Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), berulangkali memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja.

Baca juga: Separatis Ukraina Desak Rusia Kirim Senjata Modern untuk Perang, Bukan Senapan Era Soviet

Namun, Kuleba mengatakan bahwa Ukraina berada di “sisi yang sama” dengan Washington dan mitra lainnya dalam menilai risiko keamanan dan situasi.

Kuleba juga menuding Moskwa berupaya mengguncang stabilisasi Ukraina dengan menyebarkan kepanikan dan melakukan serangan siber.

Bulan ini, Kiev menuding Rusia melakukan serangan siber besar-besaran di sejumlah situs web pemerintah.

Baca juga: Kremlin: AS Tidak Bahas Pandangan Rusia di Proposal untuk Ukraina

Sementara itu, Inggris mengaku memiliki bukti rencana Rusia untuk memasang kepemimpinan pro-Kremlin di Ukraina.

Kuleba menambahkan, AS telah "berkoordinasi" dengan Ukraina mengenai tuntutan Rusia soal keamanan di Eropa Timur.

“Penting agar jalur diplomatik kontak dengan Rusia terus berjalan. Sementara para diplomat berbicara, senjata tetap diam,” kata Kuleba.

Baca juga: Ukraina Sambut Baik Rencana Rusia Lanjutkan Pembicaraan pada Awal Februari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Terkini Lainnya

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com