Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pemakaian Tisu Toilet, Mengapa di Beberapa Negara Lebih Dipilih Dibanding Air?

Kompas.com - 26/01/2022, 22:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BuzzFeed

 

KOMPAS.com - Beberapa negara menggunakan tisu toilet setelah buang air besar, sementara beberapa negara menggunakan air.

Tisu toilet memang lebih disukai di seluruh Eropa, AS, dan banyak negara Asia Timur.

Sebagian besar negara di Asia Tenggara, serta sebagian Eropa Selatan, menyukai penggunaan air.

Lalu, bagaimana sejarah tisu toilet?

Baca juga: Tulis Surat Resign di Tisu Toilet, Pria Ini Jadi Candaan Warganet

Dilansir Buzzfeed, penggunaan alat basuh toilet pertama yang tercatat terjadi di China abad ke-6 hingga ke-8.

Saat itu, orang kaya menggunakan wol, renda, dan rami untuk membersihkan diri seusai buang air besar.

Mereka yang tidak mampu, menggunakan segalanya untuk membersihkan diri. Mulai dari daun kering dan tongkol jagung, hingga tongkat dan batu, dan bahkan tangan mereka sendiri.

Bangsa Romawi kuno menggunakan sepotong spons diikat ke ujung tongkat.

Sebelum itu, orang Amerika menggunakan kertas penyerap, yang mulai beredar pada tahun 1818.

Baru pada tahun 1935, ada produsen yang menyajikan “kertas toilet bebas serpihan”.

Baca juga: Pria Ini Borong Tisu Toilet Rp 100 Juta, tapi Tidak Laku Dijual Lagi

Lalu, dibanding air, mengapa orang-orang lebih memilih memakai tisu toilet dibanding air?

Salah satu alasan mengapa beberapa negara selalu menyukai kertas toilet, tampaknya, adalah iklim.

Sebagian besar negara di Eropa Utara memang dingin.

Pemanas air belum tersedia saat itu, jadilah mereka membasuh kotoran seusai buang air dengan pembersih lain.

Baca juga: 5 Benda di Kamar Mandi Ini Tidak Boleh Dibersihkan dengan Tisu Dapur

Ini pun akhirnya jadi kebiasaan yang diturunkan selama berabad-abad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com