Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Pemakaian Tisu Toilet, Mengapa di Beberapa Negara Lebih Dipilih Dibanding Air?

KOMPAS.com - Beberapa negara menggunakan tisu toilet setelah buang air besar, sementara beberapa negara menggunakan air.

Tisu toilet memang lebih disukai di seluruh Eropa, AS, dan banyak negara Asia Timur.

Sebagian besar negara di Asia Tenggara, serta sebagian Eropa Selatan, menyukai penggunaan air.

Lalu, bagaimana sejarah tisu toilet?

Dilansir Buzzfeed, penggunaan alat basuh toilet pertama yang tercatat terjadi di China abad ke-6 hingga ke-8.

Saat itu, orang kaya menggunakan wol, renda, dan rami untuk membersihkan diri seusai buang air besar.

Mereka yang tidak mampu, menggunakan segalanya untuk membersihkan diri. Mulai dari daun kering dan tongkol jagung, hingga tongkat dan batu, dan bahkan tangan mereka sendiri.

Bangsa Romawi kuno menggunakan sepotong spons diikat ke ujung tongkat.

Sebelum itu, orang Amerika menggunakan kertas penyerap, yang mulai beredar pada tahun 1818.

Baru pada tahun 1935, ada produsen yang menyajikan “kertas toilet bebas serpihan”.

Lalu, dibanding air, mengapa orang-orang lebih memilih memakai tisu toilet dibanding air?

Salah satu alasan mengapa beberapa negara selalu menyukai kertas toilet, tampaknya, adalah iklim.

Sebagian besar negara di Eropa Utara memang dingin.

Pemanas air belum tersedia saat itu, jadilah mereka membasuh kotoran seusai buang air dengan pembersih lain.

Ini pun akhirnya jadi kebiasaan yang diturunkan selama berabad-abad.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/26/223000970/sejarah-pemakaian-tisu-toilet-mengapa-di-beberapa-negara-lebih-dipilih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke