Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kroasia Tarik Semua Pasukannya dari NATO jika Konflik Rusia-Ukraina Pecah

Kompas.com - 26/01/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TASS

ZAGREB, KOMPAS.com – Kroasia akan menarik semua pasukannya dari NATO di Eropa Timur jika konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina benar-benar pecah.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Kroasia Zoran Milanovic di televisi, sebagaimana dilansir media Rusia TASS, Selasa (25/1/2022).

“Sebagai panglima tertinggi, saya telah mengikuti dengan cermat pernyataan yang menunjukkan bahwa NATO sedang membangun kehadirannya dan mengirim beberapa kapal pengintai,” kata Milanovic, dikutip dari TASS.

Baca juga: Situasi Ukraina Memanas, NATO Kerahkan Lebih Banyak Kapal dan Jet Tempur di Eropa Timur

Dia menambahkan, NATO tidak hanya terdiri dari satu negara dan bukan pula hanya Amerika Serikat (AS).

“Kami tidak memiliki kaitan dengan ini dan kami tidak akan ada hubungannya dengan ini. Saya jamin ini,” tutur Milanovic.

“Kroasia tidak akan mengirim pasukan jika terjadi eskalasi. Sebaliknya, akan menarik semua pasukan Kroasia, hingga prajurit terakhir,” sambung Milanovic.

Keputusan itu berasal dari apa yang dia gambarkan sebagai kebijakan domestik AS, yang dilakukan oleh Joe Biden dan pemerintahannya.

Baca juga: AS Peringatkan Belarus untuk Tidak Bantu Rusia Menginvasi Ukraina

“Sejauh menyangkut masalah keamanan internasional, saya dapat melihat ketidakkonsistenan dan bahkan perilaku berbahaya,” katanya.

Milanovic juga menyentil para menteri, yakni Menteri Luar Negeri Gordan Grlic-Radman, Menteri Pertahanan Mario Banozic, dan Perdana Menteri Andrej Plenkovic.

"Grlic-Radman dan Banozic bebas pergi ke Brussel (markas NATO). Adapun tentara Kroasia, Kroasia tidak akan berpartisipasi dalam ini. Tidak ada yang akan terjadi,” ujar Milanovic.

Baca juga: Terungkap Sanksi yang Mungkin Akan Dijatuhkan AS ke Rusia jika Nekat Serang Ukraina

“Plenkovic dapat mengancam Rusia sebanyak yang dia inginkan. Namun, Kroasia harus pergi dari ini seperti lari dari api,” imbuh Milanovic.

Sementara itu, Rusia dan AS telah melakukan berbagai pembicaraan mengenai ketegangan di Ukraina.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Biden telah memperingatkan bahwa setiap agresi lebih lanjut oleh Moskwa terhadap Ukraina akan ditanggapi dengan tingkat sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Buru-buru Evakuasi Warganya karena Khawatir Invasi Rusia ke Ukraina, AS Dinilai Berlebihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com