Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Senjata Korea Utara Berlanjut, Dua Rudal Jelajah Dilaporkan Telah Ditembakkan

Kompas.com - 25/01/2022, 19:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara menembakkan apa yang tampak seperti dua rudal jelajah ke laut di lepas pantai timurnya, menyusul serangkaian uji coba rudal balistik yang dilarang awal bulan ini.

Militer Korea Selatan sedang menilai peluncuran pada Selasa (25/1/2022), untuk menentukan sifat proyektil, menurut laporan berita Yonhap, mengutip sumber-sumber militer, melansir Al Jazeera.

Baca juga: Korea Utara Akan Perkuat Pertahanan Melawan AS

NK News juga melaporkan dua rudal jelajah telah ditembakkan, mengutip seorang pejabat militer Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan negara itu tidak segera mendapatkan konfirmasi atas laporan tersebut.

Peluncuran rudal jelajah tidak dilarang di bawah sanksi PBB.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah menentang kecaman internasional dan melakukan empat putaran uji coba rudal balistik.

Pekan lalu, Akademi Ilmu Pertahanan melakukan uji coba dua peluru kendali taktis dari barat negara itu, yang “tepat mengenai target pulau” di lepas pantai timur.

Media Korea Utara juga melaporkan bahwa badan pembuat kebijakan yang kuat di negara itu, yang dipimpin oleh pemimpin Kim Jong Un, mempertimbangkan melanjutkan uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Program itu disebut sempat “dihentikan sementara”. Namun karena upaya berkelanjutan untuk meningkatkan militer negara itu melawan kebijakan “bermusuhan” AS, pengujian akan diteruskan.

Baca juga: Sejarah Nuklir Korea Utara: Rudal Balistik, Hipersonik, hingga 16 Kali Bom Hiroshima

Dalam beberapa bulan terakhir, Pyongyang meningkatkan retorikanya terhadap pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat melakukan serangkaian uji coba rudal balistik, termasuk apa yang digambarkan sebagai rudal hipersonik baru.

Dalam perkembangan terpisah, kantor berita Yonhap mengatakan Korea Selatan tidak mendeteksi tanda-tanda Korea Utara mencoba memulihkan terowongan bawah tanah di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, meskipun ada indikasi pekerjaan pemeliharaan di sana.

Sebelumnya, Olli Heinonen, mantan wakil direktur jenderal di Badan Energi Atom Internasional, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan VOA bahwa Pyongyang mempertahankan situs tersebut sebagaimana dibuktikan dengan "jejak mobil dan pembersihan salju".

Pada 2018, Pyongyang mengumumkan bahwa Punggye-ri telah dihancurkan, sebagai bagian dari ekspresi kesediaan untuk melakukan denuklirisasi.

“Kami telah mengidentifikasi kegiatan pemeliharaan yang dilaporkan di bagian fasilitas di sana. Tetapi kami belum mendeteksi tanda-tanda kegiatan untuk memulihkan terowongan,” kata pejabat Kepala Staf Gabungan kepada Yonhap tanpa menyebut nama.

“Sejak penutupan situs uji coba nuklir di Punggye-ri, kami telah memperhatikan kegiatan terkait di sana. Sampai saat ini, tidak ada perubahan yang signifikan.”

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Lagi, Uji Coba yang Keempat dalam Sebulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com