Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Tak Pedulikan Sanksi AS, Korea Utara Luncurkan Rudal Lagi

Kompas.com - 14/01/2022, 21:01 WIB
Inang Sh ,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com Korea Utara menembakkan setidaknya dua rudal balistik ke arah timur dari Provinsi Pyongan Utara di pantai barat Korea Utara pada Jumat (14/1/2022).

Penembakkan ini adalah uji coba yang ketiga dalam dua minggu sejak awal tahun 2022.

Peluncuran rudal itu hanya beberapa jam setelah Korea Utara mengkritik Amerika Serikat (AS) yang mengeluarkan sanksi baru atas peluncuran rudal lainnya karena dianggap sebagai provokasi.

Baca juga: Korea Utara Ancam AS Usai Disanksi Soal Peluncuran Rudal Hipersonik

Melansir Reuters, Jumat (14/1/2022), Angkatan Bersenjata Korea Selatan telah mendeteksi dua rudal yang diduga sebagai rudal balistik jarak pendek (SRBM).

Penjaga pantai Jepang juga melaporkan, Korea Utara telah menembakkan rudal yang diduga rudal balistik tersebut.

Penyiar NHK mengutip seorang pejabat kementerian pertahanan Jepang yang tidak disebutkan namanya mengatakan, rudal-rudal itu tampak mendarat di laut di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Komando Pasifik AS mengatakan, meski peluncuran rudal itu tidak menimbulkan ancaman langsung ke AS atau sekutunya, aksi ini seperti menekankan dampak destabilisasi dari program “senjata gelap” Korea Utara.

Mantan perwira Angkatan Laut Korea Selatan yang mengajar di Universitas Kyungnam Seoul Kim Dong-yup mengatakan, Korea Utara bisa saja menembakkan SRBM yang sebelumnya digunakan, seperti KN-23 atau KN-24.

Baca juga: Setelah Rudal Hipersonik, Korea Utara Giliran Luncurkan Rudal Balistik

"Senjata itu bisa diikutkan dalam latihan musim dingin mereka yang sedang berlangsung, sambil mengirim pesan ke AS melalui tindakan menyusul pernyataan media pemerintah," katanya.

Beberapa jam sebelumnya, pernyataan media pemerintah Korea Utara mengatakan uji coba rudal merupakan hak yang sah untuk membela diri dan mengatakan AS sengaja meningkatkan situasi dengan menjatuhkan sanksi baru.

Pemerintah Korea Utara menyebutkan, pengembangan "senjata tipe baru" itu hanyalah bagian dari upaya untuk memodernisasi kemampuan pertahanan nasional dan tidak menargetkan negara tertentu atau membahayakan keamanan negara tetangga.

Sebelumnya, Rabu (12/1/2022), Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan sanksi pertamanya atas program senjata Korea Utara menyusul serangkaian peluncuran rudal dari negara tersebut.

AS juga meminta Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan terhadap beberapa individu dan entitas Korea Utara yang dituduh melanggar resolusi dewan keamanan. Resolusi tersebut, yaitu melarang pengembangan rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Diklaim Tembakkan Proyektil Tak Dikenal ke Laut, Mirip Rudal Balistik

Korea Utara sendiri telah mengonfirmasi senjata baru yang diluncurkan adalah "rudal hipersonik".

Korea Utara mengklaim rudal hipersonik ini akan meningkatkan kekuatan strategis militernya. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya menjelaskan bahwa AS tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan bersedia terlibat dalam pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi uji coba yang dilakukan Korea Utara "sangat mendestabilisasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com