Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Giliran Uji Coba Tembak Rudal dari Kereta Api di Tengah Meningkatnya Ketegangan dengan AS

Kompas.com - 15/01/2022, 07:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara telah melakukan uji coba rudal yang dibawa kereta api dalam latihan menembak pada Jumat (14/1/2022).

Media pemerintah Korea Utara KCNA memberitakan uji coba tersebut pada Sabtu (15/1/2022).

Ini menandai uji coba senjata ketiga Korea Utara pada bulan ini, yang memicu dorongan AS untuk sanksi baru terhadap negara tersebut.

Baca juga: Korea Utara Ancam AS Usai Disanksi Soal Peluncuran Rudal Hipersonik

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi apa yang diduga sebagai dua rudal balistik jarak pendek (SRBM) yang diluncurkan ke arah timur dari Provinsi Pyongan Utara di pantai barat laut Korea Utara.

Kantor berita resmi KCNA mengungkapkan latihan menembak diadakan untuk "memeriksa dan menilai kemahiran dalam prosedur tindakan resimen yang ditanggung kereta api”.

Sebelumnya, Korea Utara telah melakukan uji coba senjata itu untuk pertama kalinya pada September 2021.

Senjata dirancang sebagai alat serangan balasan potensial untuk setiap kekuatan yang mengancam.

Diberitakan Reuters, Sabtu, uji coba rudal ini adalah yang ketiga kalinya bagi Korea Utara dalam meluncurkan rudal balistik sejak Hari Tahun Baru 2022.

Dua peluncuran sebelumnya melibatkan apa yang disebut media pemerintah sebagai "rudal hipersonik" yang mampu melaju dengan kecepatan tinggi dan bermanuver setelah peluncuran.

Latihan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Pyongyang mengecam pemberian sanksi baru PBB oleh AS atas serangkaian peluncuran baru-baru ini sebagai "provokasi" dan memperingatkan reaksi keras.

Baca juga: 5 Pejabat Korea Utara Kena Sanksi AS Setelah Uji Coba Rudal

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak menghadiri latihan tersebut.

KCNA mengatakan itu diadakan "dalam waktu singkat" dari staf umum militer tetapi resimen itu secara tepat menyerang target yang ditetapkan di pantai timur dengan "dua peluru kendali taktis".

Menurut KCNA, resimen itu menunjukkan kemampuan manuver dan tingkat serangan yang tinggi dan membahas cara-cara untuk menyiapkan sistem operasi rudal yang dibawa kereta api yang tepat di seluruh negeri.

Korea Utara sebelumnya telah membela uji coba rudal sebagai hak kedaulatannya untuk membela diri dan menuduh AS sengaja meningkatkan situasi dengan sanksi baru.

Washington mengutuk peluncuran terbaru, mengatakan itu menimbulkan ancaman bagi tetangga Pyongyang dan masyarakat internasional, sambil mengulangi seruan untuk memulai kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.

Baca juga: Seperti Tak Pedulikan Sanksi AS, Korea Utara Luncurkan Rudal Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com