Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru-buru Evakuasi Warganya karena Khawatir Invasi Rusia ke Ukraina, AS Dinilai Berlebihan

Kompas.com - 25/01/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Ukraina pada Senin (24/1/2022) mengkritik langkah Amerika Serikat (AS) yang secara "prematur" mengevakuasi keluarga staf diplomatik di Kiev, karena kekhawatiran invasi Rusia meningkat.

Washington juga telah mengizinkan keberangkatan "sukarela" staf kedutaan non-esesnsial dan mendesak warga AS untuk meninggalkan negara bekas Soviet itu.

Baca juga: Ukraina-Rusia Makin Tegang, AS Perintahkan Warganya Segera Keluar dari Kiev

"Kami menganggap langkah seperti itu oleh pihak Amerika terlalu dini dan menunjukkan kehati-hatian yang berlebihan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko dalam sebuah pernyataan melansir AFP.

Dia menambahkan bahwa "tidak ada perubahan radikal" baru-baru ini dalam situasi keamanan di Ukraina timur, di mana separatis pro-Rusia telah terlibat konflik dengan tentara Ukraina sejak 2014.

"Federasi Rusia saat ini melakukan upaya aktif untuk mengacaukan situasi domestik di Ukraina," kata Nicolenko.

Baca juga: Jerman Tetap Menolak Kirim Senjata ke Ukraina, tapi Janjikan Hal Lain

Dia mengatakan "informasi yang salah, manipulasi" sedang disebarkan oleh media untuk "menabur kepanikan di antara orang Ukraina dan orang asing".

"Dalam situasi ini, penting untuk secara sadar menilai risiko dan tetap tenang," tambah Nicolenko.

Barat mengatakan Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina, bersama dengan gudang tank, kendaraan tempur, artileri dan rudal.

Kremlin menegaskan pasukannya tidak ada di sana untuk menyerang.

Baca juga: Ukraina Terima Pasokan Senjata Batch Kedua dari AS

Sementara itu pada Senin (24/1/2022), Inggris mengatakan akan mengikuti langkah Washington, meski Uni Eropa tidak sependapat soal keputusan itu.

Kementerian luar negeri Inggris mengatakan pada Senin (24/1/2022) bahwa pihaknya menarik beberapa staf dan kerabat mereka dari kedutaan besarnya di Ukraina, sebagai tanggapan atas "meningkatnya ancaman dari Rusia".

Kedutaan itu sendiri akan tetap terbuka untuk "pekerjaan penting", katanya, setelah AS memerintahkan keluarga semua personil Amerika dalam misinya di Kiev untuk pergi.

AS, Inggris, dan sekutunya telah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi serius jika menyerang Ukraina.

London pada Sabtu (22/1/2022) mengatakan Moskwa sedang bersiap untuk memasang rezim boneka di Kiev.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com