Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Melonjak, Negara Kaya Rekrut Perawat dari Negara Miskin

Kompas.com - 24/01/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com - Lonjakan infeksi Covid-19 yang disebabkan varian Omicron membuat negara-negara kaya menggenjot perekrutan perawat dari negara-negara miskin.

Aksi tersebut membuat kondisi negara-negara miskin semakin terpuruk karena personel tenaga kesehatan berkurang sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (23/1/2022).

Dewan Perawat Internasional mengatakan, negara-negara kaya tengah kekurangan tenaga kesehatan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron yang sangat menular.

Baca juga: PM Selandia Baru Batal Gelar Pernikahan karena Omicron Meluas

CEO Dewan Perawat Internasional Howard Catton menuturkan, para perawat di negara-negara kaya berhadapan dengan kelelahan dan juga infeksi sehingga membuat jumlah mereka yang bekerja menjadi berkurang.

Untuk menutup kekurangan tenaga kesehatan, negara-negara Barat meresponsnya dengan mempekerjakan personel militer, sukarelawan, dan bahkan pensiunan.

Namun, beberapa negara juga meningkatkan rekrutmen tenaga kesehatan dari negara miskin. Hal ini menurut Catton, semakin memperburuk kesenjangan fasilitas kesehatan internasional.

"Kami benar-benar melihat peningkatan rekrutmen internasional ke tempat-tempat seperti Inggris, Jerman, Kanada, dan Amerika Serikat (AS)," kata Catton dalam wawancara dengan Reuters.

Baca juga: Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Beri Perlindungan terhadap Delta dan Omicron hingga 90 Persen

Catton mengaku khawatir dengan perkembangan tersebut.

"Ini sedikit mirip dengan kasus APD (alat pelindung diri) dan vaksin, ketika negara-negara kaya memanfaatkan kekuatan ekonomi mereka untuk membeli dan menimbun," tutur Catton.

"Jika mereka melakukan hal yang sama terhadap perawat, itu akan membuat ketidakadilan semakin buruk,"sambunf Catton.

Bahkan sebelum pandemi, dunia sudah kekurangan 6 juta perawat. Hampir 90 persen dari kekurangan itu berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Baca juga: Omicron Mengganas, Kasus Harian Covid-19 Singapura Kembali Tembus Angka Seribuan

Negara-negara kaya tersebut sebagian besar merekrut para perawat dari Afrika sub-Sahara, termasuk Nigeria, dan sebagian Karibia.

Catton mengatakan, para perawat mdri negara-negara miskin ini mau berangkat karena iming-iming gaji yang lebih tinggi dan persyaratan yang lebih baik daripada di negaranya sendiri

Laporan Dewan Perawat Internasional mengatakan, proses ini juga difasilitasi dengan memberikan status imigrasi khusus kepada perawat.

Baca juga: Inggris Cabut Pembatasan Covid-19, Klaim Gelombang Varian Omicron Telah Capai Puncak

Catton juga memperingatkan bahwa negara-negara kaya akan berjuang untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan ketika pandemi mereda.

Catton juga menyerukan lebih banyak investasi dan rencana sepuluh tahun untuk memperkuat tenaga kerja di bidang kesehatan.

“Kita membutuhkan upaya global yang terkoordinasi, kolaboratif, dan terpadu yang didukung oleh investasi serius, bukan hanya kata-kata hangat dan basa-basi dan tepuk tangan,” tutur Catton.

Baca juga: Sinovac Pelajari Perkembangan Kasus Omicron di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com