Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Kebagian Pil Covid Merck Versi Murah Khusus untuk 105 Negara

Kompas.com - 22/01/2022, 20:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Para produsen obat generik akan membuat versi murah dari pil Covid Merck untuk 105 negara berpenghasilan menengah ke bawah, dalam kesepakatan yang diumumkan oleh Medicines Paten Pool (MPP), organisasi yang didukung PBB, Kamis (20/1/2022).

MPP menandatangani perjanjian dengan 27 produsen untuk memproduksi pil molnupiravir untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Ini adalah langkah penting untuk memastikan akses global ke perawatan Covid-19 yang sangat dibutuhkan dan kami yakin bahwa perawatannya akan tersedia dengan cepat di LMICs," kata direktur eksekutif MPP Charles Gore dikutip dari AFP.

Baca juga: 6 Serba-serbi Pil Merck Molnupiravir, Obat Covid-19 Pertama yang Bisa Diminum

Merck memberikan lisensi kepada MPP dalam perjanjian yang diumumkan pada Oktober. MPP selanjutnya mengeluarkan sub-lisensi kepada pembuat obat generik, dalam perjanjian yang diumumkan 20 Januari.

Sub-lisensi mengizinkan produsen memproduksi bahan mentah untuk molnupiravir, dan/atau obat jadi itu sendiri.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebar di Bangladesh, China, Mesir, Yordania, India, Indonesia, Kenya, Pakistan, Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Vietnam.

Sebanyak lima produsen akan fokus memproduksi bahan baku; 13 akan memproduksi bahan mentah dan molnupiravir itu sendiri; sementara sembilan hanya akan menghasilkan obat jadi.

Adapun 105 negara yang kebagian versi murah pil Covid Merck termasuk beberapa negara berpenduduk terpadat di dunia seperti India, Indonesia, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, Ethiopia, Filipina, dan Mesir.

Baca juga: Pil Covid Merck Molnupiravir, Inggris Jadi Negara Pertama yang Setujui Penggunaannya

Pfizer mengatakan bahwa pil eksperimental Covid-19 efektif terhadap varian omicron dan mempertahankan kinerja awal yang menjanjikan terhadap virus dalam pengujian akhir.AP PHOTO/PFIZER Pfizer mengatakan bahwa pil eksperimental Covid-19 efektif terhadap varian omicron dan mempertahankan kinerja awal yang menjanjikan terhadap virus dalam pengujian akhir.
Pil Covid Merck molnupiravir kurangi risiko kematian

Pada Desember, Badan Obat-obatan dan Makanan AS (FDA) mengizinkan molnupiravir untuk orang dewasa yang berisiko tinggi, sehari setelah memberikan lampu hijau untuk obat serupa tetapi lebih efektif yang dibuat oleh Pfizer.

Antivirus seperti molnupiravir dan pil Paxlovid dari Pfizer bekerja dengan mengurangi kemampuan virus bereplikasi, sehingga memperlambat penyebaran penyakit.

Pil Merck diminum dalam waktu lima hari setelah timbulnya gejala. Dalam uji coba terhadap 1.400 peserta, obat ini terbukti mengurangi rawat inap dan kematian akibat Covid hingga 30 persen di antara orang-orang yang berisiko.

Merck, juga disebut MSD di luar Amerika Serikat, mengembangkan molnupiravir bersama perusahaan Ridgeback Biotherapeutics yang berbasis di Miami.

“Mempercepat akses yang luas dan terjangkau ke molnupiravir merupakan prioritas MSD sejak awal,” kata direktur kebijakan dan hubungan pemerintah MSD, Paul Schaper.

"Kami senang melihat visi ini menjadi nyata," lanjutnya.

Baca juga: Apa Itu Pil Molnupiravir, Obat Covid-19 Buatan Merck yang Bisa Diminum dan Disetujui Inggris

Royalti penjualan dibebaskan

Pembuat Molnupiravir tidak akan menerima royalti penjualan selama Covid-19 diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

PHEIC adalah alarm tertinggi WHO, dan komite daruratnya pekan lalu mengonfirmasi ulang status waspada pandemi tersebut.

Setelah PHEIC berakhir, royalti akan menjadi lima persen dari penjualan bersih untuk pembelian sektor publik, dan 10 persen dari penjualan bersih untuk entitas komersial.

Baca juga: Menuju Era Pil Obat Covid-19, Akankah Mengakhiri Pandemi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com