Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paha Mengalihkan Perhatian Sopir, Perempuan Uganda Dilarang Naik Truk di Kursi Depan

Kompas.com - 20/01/2022, 20:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LIRA, KOMPAS.com - Asosiasi pedagang di Uganda utara melarang perempuan naik truk di kursi depan, setelah memutuskan bahwa dress pendek dan paha yang terlihat dapat mengganggu konsentrasi sopir dan menyebabkan kecelakaan.

Perintah yang diturunkan di kota Lira itu melarang pengemudi truk mengizinkan perempuan duduk di kabin depan, termasuk istri sendiri.

Asosiasi yang mewakili pedagang dan vendor lokal itu mengatakan, keputusan untuk melarang penumpang wanita dibuat atas nama keselamatan.

Baca juga: Sopir Truk di AS yang Divonis 110 Tahun Penjara Dapat Keringanan Hukuman Jadi 10 Tahun

"Beberapa dari mereka mengenakan baju pendek yang memperlihatkan paha dan mengalihkan perhatian pengemudi, dan akhirnya menyebabkan kecelakaan dan orang-orang di dalamnya meninggal," kata Patrick Opio Obote, ketua kelompok vendor pasar ponsel Lira, kepada AFP pada Rabu (19/1/2022).

"Larangan itu berlaku segera dan semua pengemudi dan penumpang harus mematuhinya."

Obote menambahkan, keputusan itu diambil setelah memeriksa penyebab kecelakaan lalu lintas di kawasan yang melibatkan pengemudi truk.

"Kami menemukan selain kecepatan tinggi dan ketidakdisiplinan pengemudi truk, beberapa perempuan duduk di kabin depan sambil mengenakan dress pendek, beberapa membawa pengemudi ke bar serta minum alkohol dan pengemudi akhirnya kecelakaan," katanya.

Larangan tersebut dikeluarkan setelah kecelakaan pada 10 Januari, ketika sembilan pedagang tewas dan 20 lainnya terluka akibat sebuah truk yang kembali dari pasar mingguan di dekat Lira terbalik.

Polisi menyalahkan kecepatan dan mengemudi sembrono atas kecelakaan itu.

Aktivis hak-hak perempuan Alice Mugwanya Kabijje mengatakan, dekrit itu tidak perlu dan menyebut chauvinisme laki-laki sedang terjadi.

"Ini adalah serangan lain terhadap wanita oleh para pejabat di Lira," kata Mugwanya kepada AFP.

"Ini benar-benar bertentangan dengan konstitusi Uganda di mana pengecualian gender tertentu untuk berpartisipasi secara bebas dalam pekerjaan sehari-hari dilarang.

"Atribusi dari aturan berpakaian untuk kecelakaan di jalan adalah alasan yang ceroboh, dan indikator bagaimana seorang wanita masih dipisahkan dalam masyarakat kita dan pria lebih memilih mereka untuk tinggal di dapur," jelasnya.

Media lokal mengutip wakil direktur lalu lintas dan keselamatan jalan Uganda yang mengatakan, Lira termasuk dalam wilayah dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi kedua baru-baru ini.

Baca juga: Kisah Angkot Indonesia Mengaspal di Jerman, Lengkap dengan Stiker Khas Sopir Truk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com