Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Rusia Benar-benar Ingin Menginvasi Ukraina? Ini Kemungkinannya...

Kompas.com - 20/01/2022, 16:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Selama teleponnya dengan Biden pada Selasa (7/12/2021), Putin menuntut jaminan hukum yang akan melarang NATO berekspansi ke Ukraina.

Putin menuduh aliansi itu - yang dibentuk untuk melawan Uni Soviet - mengkhianati janji mereka sejak akhir Perang Dingin untuk tidak melakukan ekspansi ke timur.

"Rusia memiliki kebijakan luar negeri yang damai, tetapi berhak mempertahankan keamanannya," kata Putin sehari setelah panggilan telepon Biden.

Dia menambahkan, membiarkan NATO mendekati perbatasan Rusia tanpa bereaksi akan sama saja tindakan kriminal dengan lambat.

Kremlin selama berminggu-minggu juga mencela latihan militer pimpinan AS di Laut Hitam.

Pada saat yang sama, Moskwa ingin berhubungan kembali dengan Washington mengenai isu-isu utama seperti stabilitas strategis dan Iran.

Baca juga: Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Ukraina Beri Penghormatan Terhadap Sosok Jenderal Hoegeng

3. Bagaimana dengan AS?

Setelah dan selama panggilan teleponnya dengan Putin, Biden mengancam Presiden Rusia itu dengan sanksi yang belum pernah dia lihat sebelumnya jika terjadi serangan ke Ukraina.

Washington juga berujar, siap meningkatkan kehadiran militernya di Eropa timur.

Namun, Biden tidak menyinggung pengiriman pasukan untuk mendukung Ukraina.

Dia tidak berkewajiban karena Kiev bukan anggota NATO, aliansi yang anggotanya menjanjikan bantuan jika terjadi agresi.

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sudah menjelaskan dalam banyak kesempatan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO tidak sesuai rencana, sehingga membuat Kiev kesal.

Washington juga ingin melanjutkan kerja sama dengan Rusia dalam masalah-masalah di luar Ukraina, khususnya perlucutan senjata dan keamanan siber.

4. Bagaimana situasi di lapangan?

Situasi di garis depan konflik antara Kiev dan pemberontak pro-Rusia tegang, tetapi tampaknya tidak memburuk secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

OSCE pada Kamis (9/12/2021) mengatakan, sementara jumlah pelanggaran gencatan senjata dalam dua minggu terakhir lebih rendah dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya, situasi di garis depan masih mengkhawatirkan.

Di pihak Rusia, puluhan ribu tentara ditempatkan di dekat perbatasan dengan Ukraina, tetapi sebagian besar dari mereka sudah di sana sejak musim semi.

Sepanjang musim gugur, Kiev bahkan mengecilkan klaim AS tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi, sebelum mendukung tuduhan Washington.

Baca juga: Pertemuan Badan Keamanan Terbesar Dunia Dimulai, Bahas Konflik Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com