TONGA, KOMPAS.com - Pemerintah Tonga dan lembaga bantuan internasional melaporkan kerusakan signifikan terjadi di pulau utama Tonga setelah terjadinya letusan gunung berapi bawah laut dan disususl tsunami pada Sabtu (14/1/2022).
Pejabat Badan Kemanusiaan PBB mengatakan beberapa resor dan rumah di sepanjang pantai barat Tongatapu telah hancur atau rusak parah, dengan ibu kota Nuku'alofa tertutup abu.
Laporan awal setelah bencana mulai datang pada Senin (17/1/2022), setelah Australia dan Selandia Baru mengirim penerbangan pengintaian militer ke negara pulau Pasifik yang terisolasi itu.
Baca juga: Ahli Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Bisa Merusak Lingkungan Jangka Panjang, Ini Dampaknya
Dari situ, foto-foto penampakan Tonga setelah letusan gunung berapi bawah laut bisa didapatkan.
Laporan kerusakan juga telah datang dari Tonga menggunakan layanan telepon satelit.
Penerbangan pengintai juga mendeteksi kerusakan yang signifikan di pulau-pulau kecil Mango dan Fonoi, yang dihuni oleh 105 orang.
Badan kemanusiaan PBB mengatakan suar marabahaya aktif telah terdeteksi dari Mangga.
Letusan gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai yang terletak sekitar 64 kilometer di utara Nuku'alofa diketahui telah merusak satu kabel serat optik bawah laut yang menyediakan layanan telepon dan internet ke pulau itu.
Baca juga: Gambar-gambar Pertama dari Tonga Setelah Erupsi Perlihatkan Skala Kerusakan
Operator mengatakan perbaikan kabel bisa memakan waktu dari satu sampai tiga minggu, tergantung pada tingkat kerusakan.
Rencana upaya bantuan juga diperumit oleh kekhawatiran dari otoritas Tonga tentang pekerja bantuan yang membawa Covid-19 ke pulau itu, yang sejauh ini terhindar dari penyakit tersebut.
Letusan tersebut memicu peringatan tsunami di sebagian besar garis pantai barat AS.
Di tempat lain, dua orang di Peru tenggelam akibat gelombang tinggi yang dipicu tsunami.
Tonga terletak di sepanjang wilayah "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik, yang dilapisi dengan garis patahan seismik dan gunung berapi aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.