Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Bisa Merusak Lingkungan Jangka Panjang, Ini Dampaknya

Kompas.com - 18/01/2022, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TONGA, KOMPAS.com – Para ilmuan menyebut letusan gunung berapi bawah laut Tonga yang besar dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada terumbu karang, mengikis garis pantai, dan mengganggu perikanan.

Para ilmuwan memberikan penilaian tersebut setelah mempelajari citra satelit dan melihat ke masa lalu untuk memproyeksikan masa depan wilayah terpencil itu.

Berikut ini adalah beberapa dampak letusan gunung berapi Tonga yang bisa terjadi:

Hujan asam

Sejak letusan awal, gunung berapi bawah laut Tonga telah melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

Baca juga: Dampak Tsunami Tonga, Air Tercemar, Internet Mati, dan Kapal Rusak

Sulfur dioksida dan nitrogen oksida adalah dua gas yang menciptakan hujan asam ketika mereka berinteraksi dengan air dan oksigen di atmosfer.

“Dengan iklim tropis Tonga, kemungkinan akan ada hujan asam di sekitar Tonga untuk beberapa waktu mendatang,” terang Ahli vulkanologi dari University of Auckland, Selandia Baru, Shane Cronin, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (18/1/2022).

Hujan asam ini dapat menyebabkan kerusakan tanaman yang meluas, dan dapat merusak bahan pokok Tonga seperti talas, jagung, pisang, dan sayuran kebun.

“Bergantung pada berapa lama letusan berlangsung, ketahanan pangan dapat dikompromikan,” kata Cronin.

Citra satelit menunjukkan gumpalan menyebar ke barat, yang berarti Tonga dapat terhindar dari hujan asam ini meskipun Fiji mungkin berada di jalurnya.

Dalam sebuah buletin pada Senin (17/1/2022), kantor urusan kemanusiaan PBB mengatakan Fiji sedang memantau kualitas udaranya, dan telah menyarankan orang-orang untuk menutupi tangki air rumah tangga dan tinggal di dalam rumah jika terjadi hujan.

Baca juga: Dampak Tsunami Tonga sampai Jepang, Amerika, hingga Peru

Ikan mati

Tonga memiliki zona ekonomi eksklusif (ZEE) seluas hampir 700.000 km persegi laut (270.271 mil persegi) atau 1.000 kali lebih besar dari luas daratannya.

Kebanyakan orang Tonga di sana pun mendapatkan makanan dan mata pencaharian dari laut.

Sementara para ilmuwan belum menyelidiki di lapangan, beberapa gambar yang tersedia tampaknya menunjukkan adanya selimut abu di darat.

Hal ini diungkapkan oleh Marco Brenna, seorang ahli geologi di Universitas Otago di Selandia Baru.

Di lautan, abu itu bisa berbahaya bagi kehidupan laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com